Sunday, May 5, 2013

Korban jiwa kelaparan Somalia dianggar 260,000 orang


Kelaparan di Somalia
PBB mengatakan warga Somalia meninggal dunia sia-sia kerana masyarakat kurang tanggap.
PBB mengecam keras tanggapan internasional atas kelaparan di Somalia setelah terungkap lebih dari 260,000 orang meninggal dunia, jauh lebih besar dari perkiraan.

Separuh jumlah korban adalah anak-anak di bawah umur lima tahun.
Wakil Kepala Organisasi Makanan dan Pertanian PBB di Somalia Rudi Van Aaken menekankan banyak di antara korban meninggal seharusnya dapat dihindari apabila dilakukan penanganan awal sebelum bencana kelaparan diumumkan secara resmi.

"Saya fikir pelajaran utama yang kita petik adalah komuniti kemanusiaan harus siap mengambil tindakan awal, memberikan tanggapan awal ketika berbagai survei menyebutkan bahawa bila keadaan dibiarkan maka akan terjadi kelaparan," kata Rudi Van Aaken kepada BBC, Khamis (02/05).

Banyak faktor

Ia menambahkan tanggapan yang diberikan setelah bencana kelaparan diumumkan tidak efektif. Separuh jumlah korban jiwa meninggal dunia sebelum bencana kelaparan diumumkan.

Berdasarkan laporan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Jaringan Sistem Peringatan Dini Kelaparan, puluhan ribu orang meninggal dunia karena komunitas internasional lambat bertindak terhadap tanda-tanda kelaparan pada 2010.

Salah seorang penyusun laporan Dr Francesco Checci mengatakan terdapat banyak faktor yang menyumbang terjadinya kelaparan.
"Sebagian hal yang terjadi dalam masalah kelaparan adalah epidemi nasional campak, kolera. Ada banyak pengungsi dalam negeri dan pengungsi luar negeri, dan Anda tahu persis bahwa kondisi di pengungsian berisiko menimbulkan penyakit-penyakit menular," katanya.

Pemerintah Inggris sebelumnya memperkirakan sebanyak 50.000 hingga 100.000 orang meninggal dunia dalam krisis pangan antara 2010 hingga 2012.
Sumber: BBC Indonesia

No comments:

Post a Comment