Friday, May 10, 2013

Masjid Al-Aqsa Diserang

  AS Minta bersabar

Khamis, 09 Mei 2013 

Foto : Jubir Kemlu AS Patrick Ventrell (Reuters) Foto : Jubir Kemlu AS Patrick Ventrell (Reuters)
   
WASHINGTON - Amerika Syarikat   mendesak Israel dan Palestin  menahan diri tepat setelah munculnya insiden penyerangan di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem. AS juga berkomentar mengenai penahanan Mufti Besar Yerusalem.

"Kami khuatir dengan ketegangan yang terjadi di Haram al-Sharif, termasuk di antaranya adalah penahanan Mufti Besar hari ini," ujar juru cakap Kementerian Luar Negeri AS Patrick Ventrell, seperti dikutip AFP, Khamis (9/5/2013).

"Kami mengerti bahawa dia sudah dibebaskan, namun kami tetap mendesak seluruh pihak agar menghormati status quo terhadap tempat suci ini, serta menahan diri untuk tidak melakukan tindakan yang provokatif," imbuhnya.

Polis  Israel menahan Mufti Mohammed Hussein atas tuduhan "menghasut kerusuhan" di Masjid Al-Aqsa tepat pada saat Israel merayakan Hari Yerusalem. Musti Hussein digiring oleh detektif Israel dari kediamannya ke balai polis .

"Beberapa kerusi dilempar ke arah warga Yahudi di Haram al-Sharif (saat kerusuhan berlangsung)," ujar juru cakap polis  Israel Micky Rosenfeld.

Seperti diketahui, insiden penyerangan Masjid Al-Aqsa merupakan hasutan pemukim Yahudi pro-Zionis di Israel. Warga Palestin  langsung menyerukan perlindungan di wilayah sekitar masjid suci tersebut.

"Esktrimis Yahudi ini bermaksud untuk melakukan skenario serupa di Masjid Ibrahim al Khalil. Kami mendesak seluruh warga Palestin  untuk menentang tindakan provokatif tersebut dengan blokade di sekeliling Al-Aqsa," ujar Kepala Komiter Batalyon Palestina Khaled al-Hasani.

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga sudah berkomentar mengenai insiden ini. OKI langsung menegaskan, Israel menjadi pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. (AUL)okezone.com

No comments:

Post a Comment