Jumat, 10 Mei 2013
AFP
Sebuah foto sinar-X tentang posisi tombak yang berada di leher dan mulut perempuan itu.
RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com — Seorang
perempuan Brazil terselamat dari maut dalam hitungan kurang dari seinci
setelah suaminya tanpa sengaja menembak dia tepat di mulutnya dengan
senjata tombak (harpoon) minggu ini, kata pihak berwenang.
Elisangela Borborema Rosa (28 tahun) sedang berada di dapur bersama suaminya di kota pesisir Arraial do Cabo, Isnin (6/5/2013) malam, ketika sang suami membersihkan senjata tombak itu, demikian menurut otoriti kesihatan negara Rio de Janeiro. Namun, senjata itu tiba-tiba meletus dan tombaknya meluncur ke mulut, rahang, dan akhirnya bersarang di tulang belakang leher perempuan itu, kata para petugas dalam sebuah pernyataan.
Ia pun segera dibawa ke rumah sakit. "Ini kes pertama jenis ini yang kami dapati di rumah sakit," kata Allan da Costa, ahli bedah saraf yang membedah perempuan itu. "Luar biasa kecelakaan ini adalah ujung tombak menembus daerah antara bahagian atas tulang rawan dan tulang belakang. Jika benda itu mengenai 1 cm saja ke sisi yang satu, pasien akan lumpuh. Jika benda itu mengenai 1 cm ke sisi yang lain atau mencapai sebuah arteri ke otak, dia pasti sudah mati."
Para doktor kini mengawasi kondisi perempuan itu. Dia sudah boleh menggerakan dua sisi tubuhnya tetapi masih sedikit mengalami kesulitan di sisi kanan. Da Costa mengatakan, "Jika semuanya berjalan lancar, dia akan pulang dalam seminggu."
Seorang petugas polis di Arrial do Cabo mengatakan melalui telepon bahawa para petugas kini menyiasat kes itu. "Semuanya menunjukkan bahawa itu kemalangan, tapi kami sedang menyiasat. Kami tidak berfikir suaminya mencuba membunuhnya," kata petugas itu. "Tapi begitu dia sepenuhnya pulih, kami akan dapat menanyakan dan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang terjadi."
Ini bukan kecelakaan senjata tombak pertama di negara tersebut tahun ini. Bulan lalu, Bruno de Souza Barcellos Coutinho, 34 tahun, sedang membersihkan tombaknya ketika senjata itu mendadak meletus dan menusuk sudut mata kiri dan tengkoraknya. Dia dilarikan ke rumah sakit setempat dalam keadaan masih sadar dan setelah operasi empat jam, dokter mengangkat benda itu tanpa ada kerusakan pada otak pria tersebut.
Dalam kasus Coutinho, seorang ahli bedah saraf mengatakan, tombak itu hanya dalam hitungan milimeter dari sejumlah arteri penting.
Elisangela Borborema Rosa (28 tahun) sedang berada di dapur bersama suaminya di kota pesisir Arraial do Cabo, Isnin (6/5/2013) malam, ketika sang suami membersihkan senjata tombak itu, demikian menurut otoriti kesihatan negara Rio de Janeiro. Namun, senjata itu tiba-tiba meletus dan tombaknya meluncur ke mulut, rahang, dan akhirnya bersarang di tulang belakang leher perempuan itu, kata para petugas dalam sebuah pernyataan.
Ia pun segera dibawa ke rumah sakit. "Ini kes pertama jenis ini yang kami dapati di rumah sakit," kata Allan da Costa, ahli bedah saraf yang membedah perempuan itu. "Luar biasa kecelakaan ini adalah ujung tombak menembus daerah antara bahagian atas tulang rawan dan tulang belakang. Jika benda itu mengenai 1 cm saja ke sisi yang satu, pasien akan lumpuh. Jika benda itu mengenai 1 cm ke sisi yang lain atau mencapai sebuah arteri ke otak, dia pasti sudah mati."
Para doktor kini mengawasi kondisi perempuan itu. Dia sudah boleh menggerakan dua sisi tubuhnya tetapi masih sedikit mengalami kesulitan di sisi kanan. Da Costa mengatakan, "Jika semuanya berjalan lancar, dia akan pulang dalam seminggu."
Seorang petugas polis di Arrial do Cabo mengatakan melalui telepon bahawa para petugas kini menyiasat kes itu. "Semuanya menunjukkan bahawa itu kemalangan, tapi kami sedang menyiasat. Kami tidak berfikir suaminya mencuba membunuhnya," kata petugas itu. "Tapi begitu dia sepenuhnya pulih, kami akan dapat menanyakan dan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang terjadi."
Ini bukan kecelakaan senjata tombak pertama di negara tersebut tahun ini. Bulan lalu, Bruno de Souza Barcellos Coutinho, 34 tahun, sedang membersihkan tombaknya ketika senjata itu mendadak meletus dan menusuk sudut mata kiri dan tengkoraknya. Dia dilarikan ke rumah sakit setempat dalam keadaan masih sadar dan setelah operasi empat jam, dokter mengangkat benda itu tanpa ada kerusakan pada otak pria tersebut.
Dalam kasus Coutinho, seorang ahli bedah saraf mengatakan, tombak itu hanya dalam hitungan milimeter dari sejumlah arteri penting.
Sumber :CNN,AP
Editor :Egidius Patnistik
No comments:
Post a Comment