Ilustrasi
Manila - Seorang ahli politik Filipina
menembak dirinya sendiri di pejabatnya. Nasib baik dia dapat diselamatkan.
Namun insiden ini menyisakan misteri soal bagaimana boleh senjata api
lolos masuk ke dalam banguman parlimen.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (29/6/2013), ahli politik itu, Benjo Benaldo masih dirawat di rumah sakit pasca insiden ini. Namun dilaporkan, dia dalam keadaan stabil.
Yang jelas, Polis Filipina sedang melakukan penyiasatan mendalam terhadap insiden ini. Sebab, parlimen Filipina melarang adanya senjata api di dalam bangunannya. Selain itu, izin kepemilikan senjata api tersebut sudah kedaluwarsa atau habis tempohnya.
"Dia boleh dijerat dakwaan... tapi biarkan kami selesaikan penyiasatan ini satu per satu," ujar juru cakap polis nasional Filipina, Inspektur Senior Reuben Sindac.
Insiden ini terjadi pada Khamis (27/6) malam, ketika Benaldo sedang seorang diri di dalam pejabatnya. Dengan menggunakan pistol Sig Sauer 9mm, Benaldo menembak dirinya di bahagian dada.
Benaldo kemudian dikejarkan ke rumah sakit dalam kondisi terluka. Syukurlah, dia berhasil selamat dengan luka tembak yang nyaris mengenai jantungnya.
Motif Benaldo melakukan aksi ini belum diketahui pasti. Tidak jelas juga apakah insiden ini murni kecelakaan atau Benaldo memang berniat untuk bunuh diri.
Namun ada sejumlah hal yang dipercayai memicu aksi nekat Benaldo. Pertama, Benaldo harus mengakhiri masa jawatannya sebagai anggota parlimen pada akhir Jun ini. Kedua, dia dikhabarkan sedang ada masalah rumah tangga dengan isterinya.
Kepemilikan senjata api di Filipina diatur dengan izin dan dokumen resmi. Saat kejadian, izin yang dimiliki Benaldo diketahui sudah expired pada Mac 2012 lalu.
Sedangkan parlimen sendiri melarang siapa saja membawa senjata api ke dalam bangunannya. Namun sayangnya, terhadap setiap anggota parlimen yang masuk, tidak dilakukan pemeriksaan baik secara langsung maupun melalui metal detetctor. Tentu saja ini mempermudah anggota parlimen membawa masuk senjata ke dalam kantornya. detikNews
Seperti dilansir AFP, Sabtu (29/6/2013), ahli politik itu, Benjo Benaldo masih dirawat di rumah sakit pasca insiden ini. Namun dilaporkan, dia dalam keadaan stabil.
Yang jelas, Polis Filipina sedang melakukan penyiasatan mendalam terhadap insiden ini. Sebab, parlimen Filipina melarang adanya senjata api di dalam bangunannya. Selain itu, izin kepemilikan senjata api tersebut sudah kedaluwarsa atau habis tempohnya.
"Dia boleh dijerat dakwaan... tapi biarkan kami selesaikan penyiasatan ini satu per satu," ujar juru cakap polis nasional Filipina, Inspektur Senior Reuben Sindac.
Insiden ini terjadi pada Khamis (27/6) malam, ketika Benaldo sedang seorang diri di dalam pejabatnya. Dengan menggunakan pistol Sig Sauer 9mm, Benaldo menembak dirinya di bahagian dada.
Benaldo kemudian dikejarkan ke rumah sakit dalam kondisi terluka. Syukurlah, dia berhasil selamat dengan luka tembak yang nyaris mengenai jantungnya.
Motif Benaldo melakukan aksi ini belum diketahui pasti. Tidak jelas juga apakah insiden ini murni kecelakaan atau Benaldo memang berniat untuk bunuh diri.
Namun ada sejumlah hal yang dipercayai memicu aksi nekat Benaldo. Pertama, Benaldo harus mengakhiri masa jawatannya sebagai anggota parlimen pada akhir Jun ini. Kedua, dia dikhabarkan sedang ada masalah rumah tangga dengan isterinya.
Kepemilikan senjata api di Filipina diatur dengan izin dan dokumen resmi. Saat kejadian, izin yang dimiliki Benaldo diketahui sudah expired pada Mac 2012 lalu.
Sedangkan parlimen sendiri melarang siapa saja membawa senjata api ke dalam bangunannya. Namun sayangnya, terhadap setiap anggota parlimen yang masuk, tidak dilakukan pemeriksaan baik secara langsung maupun melalui metal detetctor. Tentu saja ini mempermudah anggota parlimen membawa masuk senjata ke dalam kantornya. detikNews
No comments:
Post a Comment