Jumat, 21 Jun 2013
Ribuan anggota tentera India sedang berusahaa menjangkau
daerah-daerah yang terisolasi kerana banjir di sebelah utara negara itu
menyusul perkiraan pegawai setempat yang menyebutkan paling sedikitnya 1,000
orang mungkin telah meninggal.
Tentera telah dikerahkan untuk
menyelamatkan pelancung dan peziarah yang terkepung banjir menyusul
hujan yang melanda negara Uttarakhand selama akhir minggu.
Rumah, bangunan dan kenderaan tersapu oleh sungai banjir dan tanah longsor dan diperkirakan lebih dari 75,000 masih terkepung banjir.
Korban maut sudah lebih dari 130 orang, dan pihak keselamatan mengatakan jumlah akhirnya boleh melebihi 1,000 orang.
Hujan lebat yang dikategorikan di atas normal menghantam Uttarakhand, yang dikenal sebagai Tanah Dewata, di mana kuil Hindu dan kuil-kuil yang dibangun tinggi di pergunungan menarik banyak peziarah.
Salah satu dari mereka terdampar adalah atlet kriket India, Harbhajan Singh yang berusaha untuk mencapai sebuah web ziarah Sikh tetapi kini mesti berlindung di balai polis.
Beberapa orang mengatakan bahawa kita terperangkap tapi saya tidak akan mengatakan bahawa kita terjebak, aku akan mengatakan kita sudah diselamatkan oleh Tuhan," katanya
Setidaknya 138 orang telah meninggal di seluruh Uttarakhand dan dua negara tetangga juga terkena banjir dan tanah longsor, kata para pegawai.
"Kami memperkirakan lebih dari 1,000 orang telah meninggal," kata Ganesh Godiyal, tetua agama yang bertanggung jawab atas beberapa pura di kota-kota ziarah Kedarnath dan Badrinath.
Di perbatasan Nepal, banjir dan tanah longsor juga dipicu oleh musim hujan telah menewaskan sedikitnya 39 orang meninggal sebahagian besar di bahagian terpencil negara itu, kata para pegawai.
Perdana Menteri Manmohan Singh mengatakan prioriti adalah menyelamatkan mereka yang masih terisolir dan membantu lebih dari 10,000 orang sudah diberi tempat perlindungan. Dia menggambarkan banjir ini sebagai "yang paling menyedihkan".
Dari pernyataan Perdana Menteri, hampir 10,000 tentera bersama dengan 13 pasukan dari Angkatan Nasional Penanggulangan Bencana telah dikerahkan dalam usaha penyelamatan dan bantuan.
Para pegawai tempatan mengatakan 40 kem bantuan telah didirikan untuk evakuasi warga dan pelancung.
Rumah, bangunan dan kenderaan tersapu oleh sungai banjir dan tanah longsor dan diperkirakan lebih dari 75,000 masih terkepung banjir.
Korban maut sudah lebih dari 130 orang, dan pihak keselamatan mengatakan jumlah akhirnya boleh melebihi 1,000 orang.
Hujan lebat yang dikategorikan di atas normal menghantam Uttarakhand, yang dikenal sebagai Tanah Dewata, di mana kuil Hindu dan kuil-kuil yang dibangun tinggi di pergunungan menarik banyak peziarah.
Salah satu dari mereka terdampar adalah atlet kriket India, Harbhajan Singh yang berusaha untuk mencapai sebuah web ziarah Sikh tetapi kini mesti berlindung di balai polis.
Beberapa orang mengatakan bahawa kita terperangkap tapi saya tidak akan mengatakan bahawa kita terjebak, aku akan mengatakan kita sudah diselamatkan oleh Tuhan," katanya
Setidaknya 138 orang telah meninggal di seluruh Uttarakhand dan dua negara tetangga juga terkena banjir dan tanah longsor, kata para pegawai.
"Kami memperkirakan lebih dari 1,000 orang telah meninggal," kata Ganesh Godiyal, tetua agama yang bertanggung jawab atas beberapa pura di kota-kota ziarah Kedarnath dan Badrinath.
Di perbatasan Nepal, banjir dan tanah longsor juga dipicu oleh musim hujan telah menewaskan sedikitnya 39 orang meninggal sebahagian besar di bahagian terpencil negara itu, kata para pegawai.
Perdana Menteri Manmohan Singh mengatakan prioriti adalah menyelamatkan mereka yang masih terisolir dan membantu lebih dari 10,000 orang sudah diberi tempat perlindungan. Dia menggambarkan banjir ini sebagai "yang paling menyedihkan".
Dari pernyataan Perdana Menteri, hampir 10,000 tentera bersama dengan 13 pasukan dari Angkatan Nasional Penanggulangan Bencana telah dikerahkan dalam usaha penyelamatan dan bantuan.
Para pegawai tempatan mengatakan 40 kem bantuan telah didirikan untuk evakuasi warga dan pelancung.
Sumber: ABC Radio Australia
No comments:
Post a Comment