Lelaki Mesir, Hajjaj Saadi (33),
dibawa anggota keselamatan Kuwait ke tiang gantungan setelah terbukti bersalah
menculik dan memperkosa 17 anak-anak di Kuwait. | Al Arabiya
KUWAIT CITY, KOMPAS.com — Pemerintah Kuwait,
Selasa (18/6/2013), melaksanakan hukuman gantung terhadap seorang lelaki
Mesir yang terbukti bersalah memerkosa 17 orang anak-anak berusia di bawah 10
tahun.
Seorang saksi mengatakan, Hajjaj Saadi (33), mengeluh sebelum hukuman dilaksanakan mengeluhkan tidak adanya bantuan apa pun dari Pemerintah Mesir.
Di mahkamah, Saadi membantah telah melakukan pemerkosaan anak-anak seperti dituduhkan. Dia berkata pengakuannya dibuat di bawah paksaan penyiasat.
Saadi ditahan pada Julai 2007, ketika hendak naik pesawat menuju Luxor, Mesir. Lelaki itu kemudian berjuluk "Hawalli Monster" merujuk nama distrik lokasi kejahatannya terjadi.
Pemerintah Kuwait mengatakan, Saadi mengaku telah memerkosa 17 anak laki-laki dan perempuan setelah menyekap mereka di lantai atas di Hawalli, sebuah kawasan yang banyak ditinggali warga asing, 12 kilometer sebelah selatan Kuwait City.
Hukuman gantung ini adalah yang kedua kalinya di Kuwait sejak hukuman mati diberlakukan kembali setelah masa moratorium selama enam tahun.
Seorang saksi mengatakan, Hajjaj Saadi (33), mengeluh sebelum hukuman dilaksanakan mengeluhkan tidak adanya bantuan apa pun dari Pemerintah Mesir.
Di mahkamah, Saadi membantah telah melakukan pemerkosaan anak-anak seperti dituduhkan. Dia berkata pengakuannya dibuat di bawah paksaan penyiasat.
Saadi ditahan pada Julai 2007, ketika hendak naik pesawat menuju Luxor, Mesir. Lelaki itu kemudian berjuluk "Hawalli Monster" merujuk nama distrik lokasi kejahatannya terjadi.
Pemerintah Kuwait mengatakan, Saadi mengaku telah memerkosa 17 anak laki-laki dan perempuan setelah menyekap mereka di lantai atas di Hawalli, sebuah kawasan yang banyak ditinggali warga asing, 12 kilometer sebelah selatan Kuwait City.
Hukuman gantung ini adalah yang kedua kalinya di Kuwait sejak hukuman mati diberlakukan kembali setelah masa moratorium selama enam tahun.
Sumber : Al Arabiya
Editor : Ervan Hardoko
No comments:
Post a Comment