Harare : Demi hidup sehat dan bersih, orang selalu buang air kecil di tandas . Tapi tidak bagi Juta Nkhoma yang lebih memilih
pipis di periuk dan cangkir.
Isterinya, Shuviso Jubika, mengaku tak tahan dengan kebiasaan kotor
suaminya, Juta Nkhoma. Apalagi, periuk itu sering digunakan untuk memasak
sehari-hari.
Untuk alasan itulah, Shuviso mengadu ke mahkamah dan mengatakan dia tak ingin hidup bersama lagi dengan suaminya. Ia mengharapkan perlindungan dan hakim memerintahkan suaminya keluar dari rumah.
"Saya tak boleh terus tinggal dengan lelaki ini. Dia selalu buang air kecil di periuk dan cangkir yang kami gunakan untuk memasak dan saya sudah memperingatkannya berkali-kali agar tak melakukannya, tapi dia tak mendengarkannya. Kami tak tidur sebilik kerana perilaku dia yang berantakan dan biliknya kotor," kata Shuviso seperti dikutip MyZimbabwe, Isnin (10/6/2013).
Tak hanya pengotor, Shuviso juga menceritakan di depan hakim, suaminya suka melakukan kekerasan fisikal.
"Saya ingin dia berhenti memukul saya. Terakhir dia memukul saya dengan batu bata setelah kami bertengkar. Jadi saya ingin dia keluar dari rumah kerana saya orang yang mendapat tempat tinggal itu," ujarnya menambahkan.
Namun, ucapan Shuviso berbeda dengan Juta. Menurutnya, isterinya yang suka menyiksanya.
"Sayalah yang seharusnya membuat laporan ini kerana dia yang melakukan tindakan kekerasan kepada saya. Dia baru-baru ini mematahkan kaki saya ketika memukul dengan sebatang besi dan dia tak ingin lagi saya di rumah kerana dia ingin mengajak keluarganya yang sudah tinggal di sana," ujar Juta.
Setelah mendengar pembelaan kedua pihak, Hakim Vongai Muchuchuti, akhirnya memerintahkan perlindungan yang melarang Juta melakukan kekerasan kepada Shuviso. Namun, dia tak mengusir Juta dari rumah.
(Mel/*)
Untuk alasan itulah, Shuviso mengadu ke mahkamah dan mengatakan dia tak ingin hidup bersama lagi dengan suaminya. Ia mengharapkan perlindungan dan hakim memerintahkan suaminya keluar dari rumah.
"Saya tak boleh terus tinggal dengan lelaki ini. Dia selalu buang air kecil di periuk dan cangkir yang kami gunakan untuk memasak dan saya sudah memperingatkannya berkali-kali agar tak melakukannya, tapi dia tak mendengarkannya. Kami tak tidur sebilik kerana perilaku dia yang berantakan dan biliknya kotor," kata Shuviso seperti dikutip MyZimbabwe, Isnin (10/6/2013).
Tak hanya pengotor, Shuviso juga menceritakan di depan hakim, suaminya suka melakukan kekerasan fisikal.
"Saya ingin dia berhenti memukul saya. Terakhir dia memukul saya dengan batu bata setelah kami bertengkar. Jadi saya ingin dia keluar dari rumah kerana saya orang yang mendapat tempat tinggal itu," ujarnya menambahkan.
Namun, ucapan Shuviso berbeda dengan Juta. Menurutnya, isterinya yang suka menyiksanya.
"Sayalah yang seharusnya membuat laporan ini kerana dia yang melakukan tindakan kekerasan kepada saya. Dia baru-baru ini mematahkan kaki saya ketika memukul dengan sebatang besi dan dia tak ingin lagi saya di rumah kerana dia ingin mengajak keluarganya yang sudah tinggal di sana," ujar Juta.
Setelah mendengar pembelaan kedua pihak, Hakim Vongai Muchuchuti, akhirnya memerintahkan perlindungan yang melarang Juta melakukan kekerasan kepada Shuviso. Namun, dia tak mengusir Juta dari rumah.
(Mel/*)
No comments:
Post a Comment