15 Julai 2013
(c) ShutterStock
Bagi orang Jawa, weton adalah salah satu tradisi
turun temurun yang kerap menjadi acuan untuk menerapkan beberapa hal.
Bila anda belum mengetahui, weton adalah gabungan dari tujuh hari dalam
seminggu (Isnin, Selasa, dll) dalam perhitungan Jawa untuk mengetahui
hari lahir anda dalam kalender Jawa. Dari weton inilah biasanya
masyarakat suku Jawa menghitung hari baik untuk pernikahan, acara besar,
hingga menentukan apakah dua orang berjodoh atau tidak dari weton
mereka masing-masing.
Weton memang sifatnya tradisi dan
tergantung kepercayaan. Namun bila weton membuat sepasang kekasih tidak
jadi menikah, tentu sangat menyakitkan. Hal inilah yang dialami oleh
Sri Wahyuni. Wanita berusia 20 tahun ini hendak menikah dengan
kekasihnya Muhammad Muhajirin (21). Mereka berdua tidak jadi
melangsungkan pernikahan kerana tidak mendapat restu dari orang tua.
Ayah dan Ibu Sri menghitung weton Sri dan Muhajirin dan ternyata menurut
weton, mereka tidak berjodoh.
Anda tahu bagaimana
rasanya mencintai sepenuh hati namun tidak boleh memiliki? sakit dan
membuat hati terluka. Itulah yang dirasakan oleh Sri. Terbebani, Sri
yang sedang patah hati tanpa berfikir panjang ingin bunuh diri. Sri
hendak memasukkan tubuhnya ke kolong truk yang sedang melintas di Jalan
Margomulyo Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (13/7). Polis yang mengetahui
tindakan nekat ini langsung menyelamatkan Sri.
Sri
seperti orang linglung. Wanita berparas manis ini menangis kuat dan
berteriak-teriak. Pihak polis masih mengulur waktu untuk meminta
keterangan lebih lanjut kerana Sri sepertinya sedang stres berat kerana gagalnya hubungan cinta.
Percaya kepada tradisi memang
tidak salah. Namun bila hal ini membuat hubungan asmara yang sudah
diniati baik untuk dibawa ke jenjang pernikahan kandas, sangat
disayangkan. Jodoh tidak ditentukan dari weton, zodiak, dan berbagai
kepercayaan lainnya kerana Tuhanlah yang berhak memberi garis jodoh pada
setiap pasangan.
sumber :Vemale.com
No comments:
Post a Comment