Isnin 22 Julai 2013
(c) cintal.blogspot.com
Tragedi 11 September 2001 adalah salah satu sejarah terkelam yang pernah
dialami oleh Amerika. WTC Tower yang menjadi pusat perkantoran dilanggar
oleh pesawat terbang yang dibajak, mengakibatkan banyak korban jiwa
melayang dan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Sampai hari
ini, banyak publik Amerika yang trauma dengan Islam, kerana diindikasi
bahawa teroris Islam lah yang membajak pesawat dan melanggar ke bangunan
WTC. Hingga kini banyak yang menganggap bahawa Islam adalah agama
teroris, jahat, dan sebagainya. Namun Brandy Korman justru menjadi
mualaf pasca tragedi 11 September.
Brandy Korman,
wanita yang kini menggunakan hijab ini dulunya adalah mahasiswa Jurusan
Bisnis di Universiti Indiana, South Bend. Ketika tragedi 11 September
terjadi, Brandy juga melancarkan aksi protes dan memandang Islam sebagai
agama yang negatif. Lahir dari keluarga Katolik, Brandy tidak lantas
sepenuhnya percaya dengan keberadaan Tuhan. Bertahun-tahun Brandy
mencari makna Tuhan dan akhirnya dia menemukannya.
Brandy
penasaran dengan Islam. Sambil melancarkan aksi protes menentang
Islam, Brandy mencari tahu tentang Islam di internet. Setelah banyak
membaca, mata Brandy perlahan-lahan terbuka. Saat itu, saya bukan
sekadar ingin tahu. Apa yang ada di kepala saya adalah agama macam apa
yang memerintahkan pemeluknya untuk membunuh orang," kata Brandy dalam
buku 'Kutemukan Surga-Mu dalam Islam' halaman 56-57, seperti dikutip
merdeka.com, Khamis (18/7).
Brandy pun semakin
mempelajari Islam dengan lebih dalam dan membaca Al Qur'an. Dalam kitab
Suci agama Islam itu, Brandy menemukan jawaban atas apa yang
dipertanyakannya selama ini. "Ribuan halaman saya baca, dan saya tidak
menemukan adanya ajaran Islam yang menyuruh orang untuk saling membunuh.
Ajaran Islam mengajarkan manusia untuk berserah diri kepada Allah dan
melarang membunuh orang yang tidak berdosa meskipun atas nama agama,"
terang Brandy.
Brandy menemukan jawaban tentang Tuhan.
Brandy tidak lagi gundah, dan akhirnya memutuskan untuk datang ke masjid
yang dikelola oleh Islamic Society of Michiana, yang terletak di kota
South Bend dan bertemu dengan para muslimah.
Tiga bulan
kemudian, Brandy menjadi Mualaf. Brandy mengganti baju ketat dengan
pakaian longgar, menutup rambut dengan hijab. Brandy merasa damai ketika
bersujud ketika salat, seolah Tuhan hanyalah satu jengkal di depannya.
Brandy kini mengubah namanya menjadi Zahra Abaza, setelah menikah dengan
seorang Muslim dari Alexandria, Mesir, Osama Abaza. Seorang yang dulu
mengecam keras Islam, kini menjadi pejuang agama Islam. Brandy, yang
kini kerap disapa Zahra, menjadi salah satu aktivis pada Islamic Society
of Michiana.
sumber:Vemale.com
No comments:
Post a Comment