8 Ogos 2013
Dong Shanshan disatukan kembali
dengan bayi laki-lakinya yang telah dijual seorang doktor di
rumah sakit tempat anak itu dilahirkan di China.
| HAP/Quirky China News/Rex Features
BEIJING, KOMPAS.com — Pasangan suami-isteri di China
bersatu kembali dengan bayi laki-laki mereka setelah anak itu dipercayai
telah dijual kepada para pedagang manusia oleh seorang doktor di rumah
sakit tempat dia dilahirkan, lapor media Pemerintah China.
Dong Shanshan melahirkan bayi laki-laki di Fuping, Provinsi Shaanxi, pada pertengahan Julai. Polis mengatakan, seorang doktor kandungan, Zhang Suxia, memujuk Dong dan suaminya, Lai Guofeng, untuk menyerahkan bayi itu kepadanya. Alasannya, bayi tidak akan bertahan lama kerana punya penyakit bawaan yang parah. "Saya diberitahu, hal terbaik adalah membiarkan rumah sakit merawatnya, maka saya setuju," kata Dong.
Setelah beberapa waktu Dong curiga kerana ada kejanggalan yang terjadi. Ia kemudian meminta suaminya untuk melaporkan kes itu ke polis .
Polis mengatakan kepada kantor berita Xinhua bahawa doktor itu termasuk di antara enam tersangka yang kini ditahan. Polis menuduhnya telah menjual anak itu seharga 21.600 yuan kepada dua orang lelakiyang kemudian menjual lagi anak tersebut.
Bayi itu ditemukan di provinsi lain, yaitu di Henan dan dikembalikan ke orangtuanya setelah menjalani ujian DNA demi mengonfirmasi identitinya, kata harian China Daily. Bayi itu berada dalam kondisi kesihatan yang baik.
Polis di Huaxian, Henan, mengatakan, pembeli bayi itu, Zhu Shouqi, menghabiskan 60.000 yuan untuk anak itu kerana dia sudah punya tiga anak perempuan dan menginginkan seorang anak lelaki.
Lai mengatakan kepada Beijing Times, "Kami percaya (doktor Zhang) kerana dia berasal dari desa yang sama dengan ayah saya dan telah melakukan pemeriksaan kandungan isteri saya."
Namun, ketika Zhang gagal menunjukkan jenazah bayi itu kepada mereka, mereka menjadi curiga. Hal itu mendorong mereka untuk menghubungi polis . Para doktor di rumah sakit lain mengatakan, sang ibu tidak punya penyakit yang diturunkan ke anaknya itu.
Dinas Kesihatan Shaanxi mengatakan, pihaknya sedang menyiasat dan akan memeriksa keselamatan medis di rumah sakit lain di provinsi tersebut. Direktur dan dua wakil direktur rumah sakit ibu dan anak Fuping telah dicopot dari jabatannya.
Tujuh keluarga lain di daerah itu kini berdatangan dan mengatakan bahawa mereka yakin Zhang telah menjual bayi mereka dalam kondisi yang sama.
Ribuan anak hilang di China setiap tahun. Mayoriti dari mereka adalah anak laki-laki, dan anak laki-laki dihargai lebih tinggi kerana ada preferensi untuk anak laki-laki.
Walau ada beberapa korban yang dijual kepada keluarga yang membesarkan mereka sebagai anak-anak mereka sendiri, yang lain dipaksa untuk bekerja dalam perdagangan seks atau menjadi pengemis.
Charlie Custer, yang berbicara dengan para orangtua anak-anak yang diculik di China untuk sebuah film dokumenter, Living With Dead Hearts, mengatakan, sejumlah anak yang lebih tua dan bahkan remaja diculik, tetapi bayi merupakan sasaran yang mudah karena mereka tidak begitu gampang diidentifikasi dan tidak punya memori tentang bekas rumah mereka.
Banyak orangtua di China mengeluh bahwa mereka hanya mendapat sedikit bantuan untuk menemukan anak-anak mereka, kata Custer, tetapi beberapa tahun terakhir sudah mengalami perbaikan nyata di tingkat nasional.
Menurut Xinhua, polisi telah menyelamatkan 54.000 anak sejak pemerintah mulai menindak tegas masalah itu tahun 2009. Langkah-langkah itu antara lain pembentukan gugus tugas anti-penculikan nasional dan sebuah database DNA yang dirancang untuk membantu pencocokan data anak-anak diculik dengan orangtua mereka.
"Hal itu bagus dan signifikan ketimbang yang mereka lakukan satu dekade lalu, tetapi saya tidak berpikir bahwa polisi setempat lebih baik dari sebelumnya," kata Custer. Dia menambahkan bahwa di beberapa daerah terpencil trafficking "lebih dapat diterima, atau tidak mencerca sampai ke titik di mana Anda akan memanggil polisi saat ada tetangga Anda yang membeli seorang anak".
Dong Shanshan melahirkan bayi laki-laki di Fuping, Provinsi Shaanxi, pada pertengahan Julai. Polis mengatakan, seorang doktor kandungan, Zhang Suxia, memujuk Dong dan suaminya, Lai Guofeng, untuk menyerahkan bayi itu kepadanya. Alasannya, bayi tidak akan bertahan lama kerana punya penyakit bawaan yang parah. "Saya diberitahu, hal terbaik adalah membiarkan rumah sakit merawatnya, maka saya setuju," kata Dong.
Setelah beberapa waktu Dong curiga kerana ada kejanggalan yang terjadi. Ia kemudian meminta suaminya untuk melaporkan kes itu ke polis .
Polis mengatakan kepada kantor berita Xinhua bahawa doktor itu termasuk di antara enam tersangka yang kini ditahan. Polis menuduhnya telah menjual anak itu seharga 21.600 yuan kepada dua orang lelakiyang kemudian menjual lagi anak tersebut.
Bayi itu ditemukan di provinsi lain, yaitu di Henan dan dikembalikan ke orangtuanya setelah menjalani ujian DNA demi mengonfirmasi identitinya, kata harian China Daily. Bayi itu berada dalam kondisi kesihatan yang baik.
Polis di Huaxian, Henan, mengatakan, pembeli bayi itu, Zhu Shouqi, menghabiskan 60.000 yuan untuk anak itu kerana dia sudah punya tiga anak perempuan dan menginginkan seorang anak lelaki.
Lai mengatakan kepada Beijing Times, "Kami percaya (doktor Zhang) kerana dia berasal dari desa yang sama dengan ayah saya dan telah melakukan pemeriksaan kandungan isteri saya."
Namun, ketika Zhang gagal menunjukkan jenazah bayi itu kepada mereka, mereka menjadi curiga. Hal itu mendorong mereka untuk menghubungi polis . Para doktor di rumah sakit lain mengatakan, sang ibu tidak punya penyakit yang diturunkan ke anaknya itu.
Dinas Kesihatan Shaanxi mengatakan, pihaknya sedang menyiasat dan akan memeriksa keselamatan medis di rumah sakit lain di provinsi tersebut. Direktur dan dua wakil direktur rumah sakit ibu dan anak Fuping telah dicopot dari jabatannya.
Tujuh keluarga lain di daerah itu kini berdatangan dan mengatakan bahawa mereka yakin Zhang telah menjual bayi mereka dalam kondisi yang sama.
Ribuan anak hilang di China setiap tahun. Mayoriti dari mereka adalah anak laki-laki, dan anak laki-laki dihargai lebih tinggi kerana ada preferensi untuk anak laki-laki.
Walau ada beberapa korban yang dijual kepada keluarga yang membesarkan mereka sebagai anak-anak mereka sendiri, yang lain dipaksa untuk bekerja dalam perdagangan seks atau menjadi pengemis.
Charlie Custer, yang berbicara dengan para orangtua anak-anak yang diculik di China untuk sebuah film dokumenter, Living With Dead Hearts, mengatakan, sejumlah anak yang lebih tua dan bahkan remaja diculik, tetapi bayi merupakan sasaran yang mudah karena mereka tidak begitu gampang diidentifikasi dan tidak punya memori tentang bekas rumah mereka.
Banyak orangtua di China mengeluh bahwa mereka hanya mendapat sedikit bantuan untuk menemukan anak-anak mereka, kata Custer, tetapi beberapa tahun terakhir sudah mengalami perbaikan nyata di tingkat nasional.
Menurut Xinhua, polisi telah menyelamatkan 54.000 anak sejak pemerintah mulai menindak tegas masalah itu tahun 2009. Langkah-langkah itu antara lain pembentukan gugus tugas anti-penculikan nasional dan sebuah database DNA yang dirancang untuk membantu pencocokan data anak-anak diculik dengan orangtua mereka.
"Hal itu bagus dan signifikan ketimbang yang mereka lakukan satu dekade lalu, tetapi saya tidak berpikir bahwa polisi setempat lebih baik dari sebelumnya," kata Custer. Dia menambahkan bahwa di beberapa daerah terpencil trafficking "lebih dapat diterima, atau tidak mencerca sampai ke titik di mana Anda akan memanggil polisi saat ada tetangga Anda yang membeli seorang anak".
Sumber :
theguardian.com
No comments:
Post a Comment