16 Ogos 2013
Pampers yang dipaksa dikenakan (Foto: Oddity Central)
TEGUCIGALPA - Sebuah perusahaan Korea
Selatan (Korsel) dan Amerika Syarikat yang berada di Honduras
mendapat banyak kecaman dari persatuan buruh dan mantan pekerjanya. Hal
itu disebabkan perusahaan tersebut memaksa pekerjanya memakai pampers ketika bekerja untuk meningkatkan produktiviti perusahaan.
Sekretaris Jenderal Konfederasi Umum Pekerja, Daniel Duron, mengatakan bahawa perusahaan Kyungshin Lear Honduras Electrical Distribution Systems melakukan pelanggaran hak-hak tenaga kerja dengan memaksa pekerjanya untuk memakai pampers ukuran dewasa untuk mengelak para pekerjanya kerapa pergi ke bilik air.
Namun, pampers yang dipakai pekerja Kyungshin Lear Honduras Electrical Distribution Systems mesti dibeli sendiri. Menteri Tenaga Kerja Honduras, Jorge Bogran, mengatakan bahawa pihaknya mengerahkan 30 orang inspektur untuk menyiasat kes ini.
Juru cakap Kyungshin Lear Honduras Electrical Distribution Systems, Edgardo Dumas, menolak semua tuduhan mantan pekerjanya.
Namun, mantan pekerjanya yang bernama Maria Galeano, memberikan pengakuan bahawa selama tujuh tahun dia bekerja di sana para pekerja diharuskan memakai pampers kerana pihak perusahaan tidak memberikan izin untuk pergi ke bilik air.
"Ini memalukan untuk mengatakan kita harus memakai pampers kerana mereka tidak memberikan izin untuk pergi ke bilik air, ramai pekerja yang boleh membuktikannya," ujar Galeano, seperti dikutip dari Oddity Central, Kamis (15/8/2013).
Perusahaan Kyungshin Lear Honduras Electrical Distribution Systems mulai beroperasi di Honduras 10 tahun silam, dan telah memiliki sekitar 3,500 pekerja. (faj)
Sekretaris Jenderal Konfederasi Umum Pekerja, Daniel Duron, mengatakan bahawa perusahaan Kyungshin Lear Honduras Electrical Distribution Systems melakukan pelanggaran hak-hak tenaga kerja dengan memaksa pekerjanya untuk memakai pampers ukuran dewasa untuk mengelak para pekerjanya kerapa pergi ke bilik air.
Namun, pampers yang dipakai pekerja Kyungshin Lear Honduras Electrical Distribution Systems mesti dibeli sendiri. Menteri Tenaga Kerja Honduras, Jorge Bogran, mengatakan bahawa pihaknya mengerahkan 30 orang inspektur untuk menyiasat kes ini.
Juru cakap Kyungshin Lear Honduras Electrical Distribution Systems, Edgardo Dumas, menolak semua tuduhan mantan pekerjanya.
Namun, mantan pekerjanya yang bernama Maria Galeano, memberikan pengakuan bahawa selama tujuh tahun dia bekerja di sana para pekerja diharuskan memakai pampers kerana pihak perusahaan tidak memberikan izin untuk pergi ke bilik air.
"Ini memalukan untuk mengatakan kita harus memakai pampers kerana mereka tidak memberikan izin untuk pergi ke bilik air, ramai pekerja yang boleh membuktikannya," ujar Galeano, seperti dikutip dari Oddity Central, Kamis (15/8/2013).
Perusahaan Kyungshin Lear Honduras Electrical Distribution Systems mulai beroperasi di Honduras 10 tahun silam, dan telah memiliki sekitar 3,500 pekerja. (faj)
No comments:
Post a Comment