New York - Ketua Suruhanjaya Dewan HAM PBB
terkejut dengan pelanggaran HAM yang dilakukan otoriti Korea
Utara . Michael Kirby yang juga merupakan mantan hakim agung
Australia ini, bahkan hingga menitiskan air mata mendengar kisah warga
Korea Utarayang berusaha lari dari negara komunis tersebut.
Seperti laporan AFP, Rabu (30/10/2013), Kirby berkata bahawa perlakuan yang diterima warga negara itu, terutama wanita yang dipulangkan kembali ke Korea Utara setelah berhasil lari ke China sangatlah buruk. Kebanyakan mereka bahkan mendapat perlakuan kasar ketika di China.
Hanya sedikit warga Korea Utara yang benar-benar berhasil keluar dari negara komunis tersebut. Kemungkinan besar, menurut laporan PBB, kerana penjagaan di perbatasan yang sangat ketat.
Kirby yang juga ketua penyiasat pelanggaran HAM di Korea Utara ini, mendengar keterangan sejumlah warga Korea yang berhasil lari dari negaranya. Laporan pasukan PBB ini telah diperdengarkan di London, Tokyo, dan Seoul. Untuk selanjutnya akan diperdengarkan di Washington, AS.
"Beberapa testimoni tersebut sangat menyedihkan. Saya seorang hakim dengan pengalaman selama 35 tahun dan saya telah menyaksikan banyak kes menyedihkan yang menggetarkan hati. Tapi dalam kes ini, ada sejumlah testimoni yang membuat saya menangis dan saya tidak malu untuk mengakuinya," ujar Kirby.
"Anda benar-benar berhati sekeras batu jika tidak merasa tergerak dengan kisah-kisah yang telah diterima oleh pasukan penyiasatan tersebut," imbuh pegawai PBB itu.
Laporan tersebut juga menjelaskan keberadaan kem kerja paksa di dalam negara yang kini dipimpin oleh Kim Jong-Un tersebut. Juga adanya penculikan sejumlah warga Jepun oleh intelijen Korea Utara sejak zaman Perang Korea 1950-53 silam.
Seperti laporan AFP, Rabu (30/10/2013), Kirby berkata bahawa perlakuan yang diterima warga negara itu, terutama wanita yang dipulangkan kembali ke Korea Utara setelah berhasil lari ke China sangatlah buruk. Kebanyakan mereka bahkan mendapat perlakuan kasar ketika di China.
Hanya sedikit warga Korea Utara yang benar-benar berhasil keluar dari negara komunis tersebut. Kemungkinan besar, menurut laporan PBB, kerana penjagaan di perbatasan yang sangat ketat.
Kirby yang juga ketua penyiasat pelanggaran HAM di Korea Utara ini, mendengar keterangan sejumlah warga Korea yang berhasil lari dari negaranya. Laporan pasukan PBB ini telah diperdengarkan di London, Tokyo, dan Seoul. Untuk selanjutnya akan diperdengarkan di Washington, AS.
"Beberapa testimoni tersebut sangat menyedihkan. Saya seorang hakim dengan pengalaman selama 35 tahun dan saya telah menyaksikan banyak kes menyedihkan yang menggetarkan hati. Tapi dalam kes ini, ada sejumlah testimoni yang membuat saya menangis dan saya tidak malu untuk mengakuinya," ujar Kirby.
"Anda benar-benar berhati sekeras batu jika tidak merasa tergerak dengan kisah-kisah yang telah diterima oleh pasukan penyiasatan tersebut," imbuh pegawai PBB itu.
Laporan tersebut juga menjelaskan keberadaan kem kerja paksa di dalam negara yang kini dipimpin oleh Kim Jong-Un tersebut. Juga adanya penculikan sejumlah warga Jepun oleh intelijen Korea Utara sejak zaman Perang Korea 1950-53 silam.
Sumber:detikNews
No comments:
Post a Comment