Thursday, January 23, 2014

Mulia betul.Pemuda ini rawat ayahnya yang lumpuh sambil kuliah

 22 Jan 2014
Pemuda di China rawat ayahnya alami kelumpuhan sambil kuliah
Guo Shijun dan ayahnya . dailymail.co.uk
Orang boleh memaafkan Guo Shijun sekiranya dia menyerah pada mimpinya untuk mendapatkan pendidikan tinggi. Ini lantaran dia berkomitmen untuk merawat ayahnya yang mengalami kelumpuhan dan ibunya yang sakit-sakitan secara penuh.

Tapi Shijun tidak akan memaafkan dirinya jika dia tidak meneruskan pendidikannya. Tidak menyerah kalah pada keadaan, dia memujuk para pegawai universiti untuk membiarkan ayahnya tinggal di asrama bersama dia. Ayahnya menderita  lumpuh  setelah   kemalangan bangunan, seperti laporan surat khabar the Daily Mail, Rabu (22/1).

Shijun masih berhasil mendapatkan tempat di sebuah universiti ternama. Terkesan dengan dedikasinya dalam menghadapi rintangan yang ada, pihak universiti akhirnya membiarkan dia membawa ayahnya ke kampus bersama dia untuk meringankan bebannya.

Shijun, sekarang 20 tahun, berasal dari keluarga miskin dan pengalaman masa kecil yang sangat sukar . Ibunya mengalami cacat mental ketika masih muda setelah diserang meningitis.

Ibunya dirawat selama bertahun-tahun oleh Shijun dan bapaknya, dan meskipun dia terpaksa bertanggung jawab dengan keadaan ibunya itu, Shijun masih berhasil mendapatkan keputusan terbaik di sekolahnya.

Namun, bebannya yang sudah sukar semakin  parah ketika ayahnya cedera setelah terjatuh dari jambatan setinggi 15 meter di tempat dia bekerja di Kota Liuan, di Wilayah Anhui, China. Akibat kejadian itu ayahnya menjadi lumpuh dari pinggang ke bawah.

Datuk dan nenek Shijun lalu mengambil alih tugas  merawat ibunya. Tetapi mereka tidak boleh merawat ayahnya pada masa yang sama, sehingga Shijun terpaksa menyewa sebuah bilik kecil dekat asrama universitinya dan memindahkan ayahnya. Ini membuat dia tidak harus terlalu terburu-buru dan kesusahan untuk memeriksa ayahnya antara jam pelajaran dan makan siang.

Untuk meneruskan kuliahnya, Shijun membayar wang kuliah dengan meminjam wang dari teman-teman dan keluarganya sehingga dia lulus. Dia harus mengeluarkan biaya 2,000 pound setahun untuk biaya kuliah saja dan tidak termasuk untuk biaya makanan, hutang, serta biaya  rawatan orang tuanya.
Namun, meskipun dia mendapat rintangan besar dalam menempuh pendidikannya, Shijun berhasil mendapatkan biasiswa untuk membantu kelancaran kuliahnya.

"Saya tidak boleh mengatakan hidup itu mudah, tetapi satu-satunya cara keluar dari masalah adalah melalui kerja keras sehingga saya tidak mengeluh," kata Shijun berbicara tentang pengalaman hidupnya.
"Saya berfikir begitu saya lulus semua hal akan jauh lebih baik," ucap dia.

Despite insurmountable odds, Guo Shijun has managed to earn top marks at university, and a scholarship for his good grades 


No comments:

Post a Comment