Tuesday, January 14, 2014

Pencipta senjata AK-47 mengaku berdosa atas kematian ramai orang kerana ciptaannya

  13 Januari 2014
 
MAXIM MARMUR/AFP Michael Kalashnikov dan senjata varian modern AK-47 yang dia rancang. Kalashnikov meninggal pada usia 94 tahun, Isnin (23/12/2013) waktu setempat. Gambar ini diambil pada 15 April 2006.

MOSKWA, KOMPAS.com — Mikhail Kalashnikov, pencipta senapang serbu legenda  AK-47, ternyata menanggung beban dosa selama hidupnya. Menjelang akhir hayatnya, Kalashnikov, yang menganut Kristian Ortodoks, mengaku takut berdosa atas kematian semua orang yang diakibatkan senjata ciptaannya itu.

Kalashnikov, yang meninggal dunia Disember lalu pada usia 94 tahun, pada April tahun lalu menulis sebuah surat panjang penuh emosi kepada Patriach Kirill, pemimpin Gereja Ortodoks Rusia. Demikian harian pro-Kremlin Izvestia melaporkan, Isnin (13/1/2014).

"Rasa sakit dalam jiwa saya tak tertahankan. Saya terus mencari jawaban untuk satu pertanyaan: jika senjata ciptaan saya mencabut nyawa seseorang, apakah saya berdosa atas kematian orang itu, bahkan jika orang itu adalah musuh?" ujar Kalashnikov dalam suratnya.

Surat yang diketik di atas kertas surat peribadi Kalashnikov tersebut ditandangani langsung lelaki yang menyebut dirinya adalah "budak" Tuhan itu.

Setiausaha pers Patriakh Kirill, Alexander Volkov, mengatakan, Gereja Ortodoks Rusia memang telah menerima surat dari Kalashnikov itu dan sudah membalasnya secara peribadi.

"Gereja memiliki posisi yang pasti: ketika senjata digunakan untuk membela tanah air, maka Gereja mendukung baik pembuat maupun tentera yang menggunakan senjata itu," ujar Volkov.

"Dia (Kalashnikov) membuat senjata itu untuk mempertahankan negara ini dari musuh, bukan untuk digunakan pengganas," tambah Volkov.

Kalashnikov, yang pemakamannya dihadiri Presiden Vladimir Putin, menciptakan sebuah senapang serbu yang sederhana dan terbukti tangguh saat digunakan Tentera Merah dalam Perang Dunia II.

Kini, AK-47 merupakan senjata serbu yang paling banyak dikeluarkan di dunia secara legal maupun ilegal. Bahkan kini AK-47 menjadi salah satu senjata yang banyak digunakan kelompok pemberontak hingga pengganas.
Editor : Ervan Hardoko
Sumber: AFP

No comments:

Post a Comment