20 Jan 2014
HONG KONG - Kira- kira enam anggota polis dan petugas
tenaga kerja Hong Kong terbang ke Indonesia untuk menyiasat penyiksaan
yang dialami warga negara Indonesia (WNI), Erwiana Sulistyaningsih.
Erwiana jatuh sakit setelah diseksa majikannya di Hong Kong.
Polis Hong Kong mengatakan, mereka amat menitik berat kes yang dialami oleh wanita berusia 23 tahun tersebut. Langkah selanjutnya adalah menentukan apakah mantan majikan Erwiana melakukan penyiksaan terhadapnya, apabila benar, maka mantan majikan tersebut akan ditangkap.
"Dengan bantuan polis Indonesia, kami akan bertemu dengan mangsa," ujar Ketua Penyiasat Chung Chi-Ming, seperti dikutip South China Morning Post, Isnin (20/1/2014).
"Tujuan penting dari tugas ini adalah mengambil kesaksian dari mangsa dan mencari tahu keadaan medis yang dialaminya (Erwiana). Kami berharap boleh mendapatkan salinan catatan perubatan agar boleh melanjutkan penyiasatan serta mengumpulkan bukti," lanjutnya.
Awalnya Polis Hong Kong hanya mendapatkan foto dari Erwiana yang menderita luka-luka dari media sosial. Namun pihak polis setempat mengakui bahawa pihaknya tidak mendapatkan bukti yang cukup dari Konsulat Jenderal RI di Hong Kong.
"Departemen Tenaga Kerja sangat memperhatikan kes ini kerana dianggap melanggar hak pekerja dari pembantu rumah asing," tutur staf penyelidik Departemen Tenaga Kerja Hong Kong, Veronica Chan Kar-Wing.
Sementara Menteri Keselamatan Lai Tung-Kwak menegaskan panel keselamatan Dewan Legislatif Hong Kong menyebutkan bahawa pemerintah membuat pengaturan khusus untuk proses penyiasatan Erwiana. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan betapa pemerintah Hong Kong akan berusaha keras menyiasat kes semacam ini. (faj)okezone
Polis Hong Kong mengatakan, mereka amat menitik berat kes yang dialami oleh wanita berusia 23 tahun tersebut. Langkah selanjutnya adalah menentukan apakah mantan majikan Erwiana melakukan penyiksaan terhadapnya, apabila benar, maka mantan majikan tersebut akan ditangkap.
"Dengan bantuan polis Indonesia, kami akan bertemu dengan mangsa," ujar Ketua Penyiasat Chung Chi-Ming, seperti dikutip South China Morning Post, Isnin (20/1/2014).
"Tujuan penting dari tugas ini adalah mengambil kesaksian dari mangsa dan mencari tahu keadaan medis yang dialaminya (Erwiana). Kami berharap boleh mendapatkan salinan catatan perubatan agar boleh melanjutkan penyiasatan serta mengumpulkan bukti," lanjutnya.
Awalnya Polis Hong Kong hanya mendapatkan foto dari Erwiana yang menderita luka-luka dari media sosial. Namun pihak polis setempat mengakui bahawa pihaknya tidak mendapatkan bukti yang cukup dari Konsulat Jenderal RI di Hong Kong.
"Departemen Tenaga Kerja sangat memperhatikan kes ini kerana dianggap melanggar hak pekerja dari pembantu rumah asing," tutur staf penyelidik Departemen Tenaga Kerja Hong Kong, Veronica Chan Kar-Wing.
Sementara Menteri Keselamatan Lai Tung-Kwak menegaskan panel keselamatan Dewan Legislatif Hong Kong menyebutkan bahawa pemerintah membuat pengaturan khusus untuk proses penyiasatan Erwiana. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan betapa pemerintah Hong Kong akan berusaha keras menyiasat kes semacam ini. (faj)okezone
No comments:
Post a Comment