14 Jan 2014
Wanita Myanmar (Foto: Reuters)
YANGON – Aktivis wanita menyebut tentera
Myanmar masih menggunakan pemerkosaan untuk menakutkan penduduk. LSM Liga
Perempuan Burma mencatat, terjadi lebih dari 100 pemerkosaan yang
dilakukan tentera Myanmar sejak 2010.
Data tersebut bertolak belakang dengan usaha Myanmar melakukan reformasi politik. Pada 2010, pemerintahan Myanmar berganti dari rejim junta tentera menjadi demokrasi.
“Aksi pemerkosaan yang dilakukan tentera mengikuti sebuah pola. Hal itu menunjukkan pemerkosaaan memang dijadikan seperti senjata,” sebut laporan yang dikeluarkan Liga Perempuan Burma, seperti dikutip Reuters, Selasa (14/1/2014).
LSM tersebut menambahkan, aksi pemerkosaan terjadi di 35 wilayah. Para aktivis khuatir fenomena tersebut tidak terungkap kerana mangsa takut melaporkan.
“Pemerkosaan digunakan untuk menghancurkan moril kelompok etnik minoriti yang melakukan perlawanan,” lanjut laporan itu.okezone
Data tersebut bertolak belakang dengan usaha Myanmar melakukan reformasi politik. Pada 2010, pemerintahan Myanmar berganti dari rejim junta tentera menjadi demokrasi.
“Aksi pemerkosaan yang dilakukan tentera mengikuti sebuah pola. Hal itu menunjukkan pemerkosaaan memang dijadikan seperti senjata,” sebut laporan yang dikeluarkan Liga Perempuan Burma, seperti dikutip Reuters, Selasa (14/1/2014).
LSM tersebut menambahkan, aksi pemerkosaan terjadi di 35 wilayah. Para aktivis khuatir fenomena tersebut tidak terungkap kerana mangsa takut melaporkan.
“Pemerkosaan digunakan untuk menghancurkan moril kelompok etnik minoriti yang melakukan perlawanan,” lanjut laporan itu.okezone
No comments:
Post a Comment