Sekelompok wanita Jepun mengancam tidak memberikan layanan seks pada suami
atau pasangan mereka yang memilih gabernor baru Ibu Kota Tokyo. Ini
lantaran si gabenor kata kaum hawa tidak layak berada di pemerintahan
sebab siklus menstruasi.(kedatangan bulan)
Surat khabar the Daily Mail melaporkan, Isnin (10/2), Yoichi Masuzoe yang juga mantan menteri kesihatan Jepun itu mengatakan dalam wawancara dengan sebuah majalah lelaki lokal, menurutnya wanita tidak boleh membuat keputusan penting sebab siklus bulanan itu. Banyak wanita berang dengan pernyataan ini.
Kempen di jejaring sosial Twitter pun dilancarkan minggu lalu bernama 'asosiasi wanita tidak berhubungan seks dengan lelaki yang memilih Masuzoe' dan sudah memperoleh 3.,000 pengikut.
Padahal wawancara Masuzoe ini sudah sejak 1989. Dia memang tegas mengatakan wanita jadi tidak rasional ketika sedang menstruasi. "Mereka menjadi tidak normal, emosional, dan aneh ketika tetamu bulanan terjadi. Anda tidak akan membiarkan mereka membuat keputusan penting soal negara jika mereka terpilih," ujarnya.
Ketika kempen sebenarnya sekitar 75 ribu wanita sudah berusaha menghentikan laju Masuzoe jadi gabernor dengan terus berkempen memburuk-burukan dia. Namun ternyata ketika pemungutan suara ditutup jajak pendapat dimenangi oleh lelaki 65 tahun itu. Dia berhasil mendapat suara terbanyak sebab berjanji menghentikan program nuklir serta menutup wilayah reaktor nuklir Fukushima.
Surat khabar the Daily Mail melaporkan, Isnin (10/2), Yoichi Masuzoe yang juga mantan menteri kesihatan Jepun itu mengatakan dalam wawancara dengan sebuah majalah lelaki lokal, menurutnya wanita tidak boleh membuat keputusan penting sebab siklus bulanan itu. Banyak wanita berang dengan pernyataan ini.
Kempen di jejaring sosial Twitter pun dilancarkan minggu lalu bernama 'asosiasi wanita tidak berhubungan seks dengan lelaki yang memilih Masuzoe' dan sudah memperoleh 3.,000 pengikut.
Padahal wawancara Masuzoe ini sudah sejak 1989. Dia memang tegas mengatakan wanita jadi tidak rasional ketika sedang menstruasi. "Mereka menjadi tidak normal, emosional, dan aneh ketika tetamu bulanan terjadi. Anda tidak akan membiarkan mereka membuat keputusan penting soal negara jika mereka terpilih," ujarnya.
Ketika kempen sebenarnya sekitar 75 ribu wanita sudah berusaha menghentikan laju Masuzoe jadi gabernor dengan terus berkempen memburuk-burukan dia. Namun ternyata ketika pemungutan suara ditutup jajak pendapat dimenangi oleh lelaki 65 tahun itu. Dia berhasil mendapat suara terbanyak sebab berjanji menghentikan program nuklir serta menutup wilayah reaktor nuklir Fukushima.
Merdeka.com
No comments:
Post a Comment