Sunday, February 9, 2014

Jejak kaki berusia 800 ribu tahun ditemui

  9 Februari 2014

Jejak kaki berusia 800 ribu tahun ditemukan di Inggris
Gambar jejak kaki purba ditemui arkeologi di England. dailymail.co.uk
   
 Arkeologi Inggeris dua hari lalu mengumumkan mereka telah menemui jejak kaki manusia berusia antara 800 ribu-1 juta tahun lalu di England. Jejak kaki ini menjadi yang paling kuno pernah ditemukan di luar Afrika, dan bukti paling awal dari kehidupan manusia di utara Eropah.

Sekelompok pasukan dari Museum Inggeris, Museum Sejarah Alam di London, dan Kampus Queen Mary Universiti London menemui jejak dari lima individu di sebuah muara kuno berlumpur di Wilayah Happisburgh, Wilayah Norfolk, Englands Timur, seperti dilapor emirates247.com, Sabtu (8/2).

Arkeolog dari Museum England, Nick Ashton, mengatakan penemuan itu, yang diceritakan secara terperinci dalam jurnal Plos One, adalah sebuah tautan nyata kepada manusia paling awal.

Diawetkan dalam lapisan lumpur dan pasir selama ratusan ribu tahun sebelum terpapar akibat gelombang air pasang pada tahun lalu, cetakan jejak itu seakan memberikan sekilas gambaran kehidupan beberapa nenek moyang manusia paling kuno. Mereka dipercayai ditinggalkan oleh satu kelompok, termasuk setidaknya dua anak dan satu orang laki-laki dewasa. Mereka kemungkinan adalah sebuah keluarga sedang mencari makan di tepi sungai, di mana para ilmuwan berfikir kemungkinan ini adalah sungai Thames kuno, dan di padang rumput di mana bison, mamut, kuda nil, dan badak berkeliaran.

Arkeolog dari Universiti Southampton, Profesor Clive Gamble, yang tidak terlibat dalam projek itu, mengatakan penemuan ini 'sangat signifikan'.
"Ini begitu nyata. Ini adalah hal paling dekat yang kita punya untuk melihat manusia," kata Clive. "Ketika saya mendengar tentang hal itu, ini seperti mendengar baris pertama (himne William Blake) Yerusalem. Dan apakah kaki-kaki itu, di zaman kuno, berjalan di atas pergunungan England yang hijau?' Iya, mereka berjalan di atas muara berlumpur ini."
Para pengkaji mengatakan manusia yang meninggalkan jejak kaki itu mungkin terkait dengan jenis Homo antecessor, atau 'orang perintis', di mana fosilnya telah ditemukan di Sepanyol. Spesies ini punah sekitar 800.000 tahun lalu.

Ashton mengatakan jejak kaki itu berusia antara 800 ribu tahun 'sebagai perkiraan konservatif' sampai 1 juta tahun. Ini setidaknya 100 ribu tahun lebih tua dari perkiraan para ilmuwan sebelumnya yang memerpikarakan kehidupan manusia pertama di England. Dia menjelaskan ini signifikan kerana 700 ribu tahun lalu, England memiliki iklim bergaya Mediteranian yang hangat. Periode sebelumnya adalah jauh lebih dingin, mirip dengan modern Skandinavia.
Arkeologi dari Museum Sejarah Alam, Chris Stringer, mengatakan sekitar 800 ribu tahun atau 900 ribu tahun lalu, England adalah tepi dunia yang berpenghuni.

"Ini membuat kita memikirkan kembali perasaan kita tentang kapasiti manusia awal, di mana mereka mengatasi kondisi yang sedikit lebih dingin dari hari ini," ujar Chris.
"Mungkin mereka memiliki budaya adaptasi terhadap dingin yang kita bahkan tidak pernah memikirkannya 900.000 tahun lalu. Apakah mereka mengenakan pakaian? Apakah mereka membuat tempat perlindungan, penahan angin dan sebagainya? Apakah mereka menggunakan api jauh ke belakang?" tanya dia.
Ilmuwan menanggalkan jejak kaki itu dengan mempelajari posisi geologi mereka dan dari fosil-fosil hewan sudah punah dekat dengan posisi mereka, termasuk mamut, kuda kuno dan tikus kuno.
Setelah ditemukan, hasil cetak yang tahan lama itu direkam menggunakan fotografi digital canggih untuk membuat gambaran tiga dimensi yang memungkinkan untuk membedakan lengkungan kaki dan bahkan jari kaki.

Isabelle De Groote, seorang spesialis mempelajari jasad manusia kuno dari Universitas John Moores di Liverpool, yang bekerja untuk penemuan itu, mengatakan dari pola cetakan, kelompok manusia purba itu tampaknya pergi secara bersama-sama, mungkin untuk mencari makan. Dia mengatakan ini mungkin sebuah keluarga.
"Orang-orang ini bepergian bersama-sama, ada kemungkinan mereka berhubungan," ujar Isabelle.

Peneliti di Happisburgh akan terus melakukan pencarian, dan para ilmuwan berharap mereka menemukan fosil manusia purba, atau bukti tempat tinggal mereka, untuk membangun gambaran lebih lengkap dari kehidupan mereka.
Penemuan jejak kaki ini akan membentuk bagian-bagian dari sebuah pameran, 'Inggris: Kisah Manusia Satu Juta Tahun', yang dibuka di Museum Sejarah Alam pekan depan.
Namun, jejak kaki itu, yang bertahan selama hampir 1 juta tahun, sudah tidak ada. Dua pekan setelah ditemukan, gelombang Laut Utara telah menghapuskan semuanya.

Merdeka.com

No comments:

Post a Comment