18 Feb 2014
Para
pekerja Pertubuhan Bangsa-Bangsa (PBB) dua hari lalu menemui
seorang kanak-kanak empat tahun dari Syria sedang melintasi gurun Jordan
agar dapat bertemu orangtuanya. Ini menjadi kisah mengharuskan terbaru
yang muncul dari negera yang kini terlibat perang saudara dan telah
menyebabkan lebih dari 130 ribu orang meninggal.
"Dia adalah Marwan, empat tahun, yang terpisah dari keluarganya, kini
dibantu oleh para staf UNHCR (Komisioner Tinggi PBB untuk Pelarian)
untuk menyeberang," kata Andrew Harper, perwakilan UNHCR untuk Jordan ,
di Twitter, dua hari lalu, seperti dilansir stesyen televisyen Al
Arabiya, Selasa (18/2).
Marwan ditemui di gurun Jordan sambil membawa boneka yang dimasukkan ke dalam sebuah beg plastik kecil.
Pada Ahad (16/2), ramai warga Syria melintasi gurun untuk mencari perlindungan di Jordan .
"Dengan kegagalan pembicaraan Jenewa, pasukan kami kembali ke timur
perbatasan Jordan dan menerima pelarian Syria," kicau Harper di
Twitter.
Pembicaraan damai putaran kedua disokong Amerika Syarikat dan Rusia
antara perwakilan dari rezim Presiden Syria Basyar al-Assad dan
kelompok pembangkang tiga hari lalu di Jeneva, Swiss, tidak menghasilkan
apa-apa, dengan tidak adanya penetapan tanggal untuk putaran ketiga.
Arab Saudi, Amerika, England, dan Perancis menyalahkan gagalnya
pembicaraan itu kepada rezim Syria, yang mendaftarhitamkan para
delegasi dari kelompok pembangkang pada perundingan damai di Jeneva yang
masuk ke dalam 'daftar teroris', dan merebut aset mereka, termasuk rumah
salah satu delegasi.
UNHCR menyebut sekitar 2.5 juta pelarian telah melarikan diri dari Syria dan tersebar di kawasan Timur Tengah.
sumber:Merdeka.com
No comments:
Post a Comment