09 Feb 2014
PBB dan sejumlah lembaga kemanusiaan berharap dapat mengirimkan bantuan makanan serta ubat-ubatan pada penduduk awam yang terperangkap dalam pertempuran di Kota Homs, Syria.
Konvoi bantuan kemanusiaan ini dijadualkan masuk Homs Sabtu (8/2/2014) atau hari kedua gencatan senjata yang dilangsungkan tiga hari antara pasukan pemerintah dan kekuatan perlawanan.
Pada Jumaat (7/2/2014), lebih dari 80 orang dipindahkan dari kawasan yang dikuasai pasukan pemberontak yang sudah dikepung sejak 18 bulan lalu.
Ramai di antara para warga nampak lemah dan keletihan. Sebahagian mengaku belum pernah lagi makan roti dalam lima bulan terakhir.
Koordinator kemanusiaan PBB untuk Syria, Yacoub El Hillo, mengatakan pasukan PBB langsung menyiapkan makanan, ubat dan keperluan dasar dan mengirim bantuan ini Sabtu pagi.
Ia mengatakan evakuasi awaml dan masuknya bantuan makanan merupakan "tonggak" penting dalam penyelesaian perseteruan dua pihak dan mereka layak dipuji.
"Evakuasi diharapkan akan dilanjutkan pada Ahad," kata seorang ulama setempat, Abdul Hareth al-Khalidi kepada berita AFP.
Sebahagian besar wilayah Homs - yang merupakan kota terbesar ketiga di Syria yang kini disebut sebagai ibu kota revolusi yang menentang Presiden Bashar al-Assad - hancur tinggal runtuhan akibat kecamuk perang.
Homs porak-poranda setelah pertempuran sengit tentera Syria dan kubu perlawanan.
Banyak kawasan pemukiman remuk dimana menurut para pegiat warga setempat bertahan dengan hanya makan buah zaitun selama berminggu-minggu. Sekitar 3,000 penduduk awam dipercayai terperangkap di tengah kota ini.
Situasi di kota yang dikepung tentera pemerintah sejak Jun 2012 ini sudah berkali-kali menjadi bahan pembicaraan termasuk ketika digelar usaha perdamaian di Jeneva seminggu lalu.
Hampir semua kependuduk awam kehilangan seluruh harta benda akibat pertempuran di Syria.
Pembicaraan lain dijadwalkan mulai 10 Februari dan pemerintah Suriah sudah menyatakan akan hadir.
PBB dan sejumlah lembaga kemanusiaan berharap dapat mengirimkan bantuan makanan serta ubat-ubatan pada penduduk awam yang terperangkap dalam pertempuran di Kota Homs, Syria.
Konvoi bantuan kemanusiaan ini dijadualkan masuk Homs Sabtu (8/2/2014) atau hari kedua gencatan senjata yang dilangsungkan tiga hari antara pasukan pemerintah dan kekuatan perlawanan.
Pada Jumaat (7/2/2014), lebih dari 80 orang dipindahkan dari kawasan yang dikuasai pasukan pemberontak yang sudah dikepung sejak 18 bulan lalu.
Ramai di antara para warga nampak lemah dan keletihan. Sebahagian mengaku belum pernah lagi makan roti dalam lima bulan terakhir.
Koordinator kemanusiaan PBB untuk Syria, Yacoub El Hillo, mengatakan pasukan PBB langsung menyiapkan makanan, ubat dan keperluan dasar dan mengirim bantuan ini Sabtu pagi.
Ia mengatakan evakuasi awaml dan masuknya bantuan makanan merupakan "tonggak" penting dalam penyelesaian perseteruan dua pihak dan mereka layak dipuji.
"Evakuasi diharapkan akan dilanjutkan pada Ahad," kata seorang ulama setempat, Abdul Hareth al-Khalidi kepada berita AFP.
Sebahagian besar wilayah Homs - yang merupakan kota terbesar ketiga di Syria yang kini disebut sebagai ibu kota revolusi yang menentang Presiden Bashar al-Assad - hancur tinggal runtuhan akibat kecamuk perang.
Homs porak-poranda setelah pertempuran sengit tentera Syria dan kubu perlawanan.
Banyak kawasan pemukiman remuk dimana menurut para pegiat warga setempat bertahan dengan hanya makan buah zaitun selama berminggu-minggu. Sekitar 3,000 penduduk awam dipercayai terperangkap di tengah kota ini.
Situasi di kota yang dikepung tentera pemerintah sejak Jun 2012 ini sudah berkali-kali menjadi bahan pembicaraan termasuk ketika digelar usaha perdamaian di Jeneva seminggu lalu.
Hampir semua kependuduk awam kehilangan seluruh harta benda akibat pertempuran di Syria.
Pembicaraan lain dijadwalkan mulai 10 Februari dan pemerintah Suriah sudah menyatakan akan hadir.
Editor | : Tri Wahono |
Sumber | : BBC Indonesia |
No comments:
Post a Comment