Monday, February 10, 2014

Ramai pelarian Syria terperangkap di Kota Homs. Mereka perlukan makanan dan ubat-ubatan

 09 Feb 2014
Civilians carry their belongings as they walk towards a meeting point to be evacuated from a besieged area of Homs (7 Feb 2014) 
 Much of Homs lies in ruins after intense bombardment/reuters
PBB dan sejumlah lembaga kemanusiaan berharap dapat mengirimkan bantuan  makanan serta ubat-ubatan pada  penduduk awam yang terperangkap  dalam pertempuran di Kota Homs, Syria.

Konvoi bantuan kemanusiaan ini dijadualkan masuk Homs Sabtu (8/2/2014) atau hari kedua gencatan senjata yang dilangsungkan tiga hari antara pasukan pemerintah dan kekuatan perlawanan.

Pada Jumaat (7/2/2014), lebih dari 80 orang dipindahkan dari kawasan yang dikuasai pasukan pemberontak yang sudah dikepung sejak 18 bulan lalu.

Ramai di antara para warga nampak lemah dan keletihan. Sebahagian mengaku belum pernah lagi makan roti dalam lima bulan terakhir.

Koordinator kemanusiaan PBB untuk Syria, Yacoub El Hillo, mengatakan pasukan  PBB langsung menyiapkan makanan, ubat dan   keperluan dasar dan mengirim bantuan ini Sabtu pagi.

Ia mengatakan evakuasi awaml dan masuknya bantuan  makanan merupakan "tonggak" penting dalam penyelesaian perseteruan dua pihak dan mereka layak dipuji.

"Evakuasi diharapkan akan dilanjutkan pada Ahad," kata seorang ulama setempat, Abdul Hareth al-Khalidi kepada  berita AFP.

Sebahagian besar wilayah Homs - yang merupakan kota terbesar ketiga di Syria yang kini disebut sebagai ibu kota revolusi yang menentang Presiden Bashar al-Assad - hancur tinggal  runtuhan akibat kecamuk perang.

Homs porak-poranda setelah pertempuran sengit  tentera  Syria dan kubu perlawanan.
Banyak kawasan pemukiman remuk dimana menurut para pegiat warga setempat bertahan dengan hanya makan buah zaitun selama berminggu-minggu. Sekitar 3,000 penduduk awam dipercayai terperangkap di tengah kota ini.

Situasi di kota yang dikepung tentera pemerintah sejak Jun  2012 ini sudah berkali-kali menjadi bahan pembicaraan termasuk ketika digelar usaha perdamaian di Jeneva seminggu lalu.

Hampir semua kependuduk awam kehilangan seluruh harta benda akibat pertempuran di Syria.

Pembicaraan lain dijadwalkan mulai 10 Februari dan pemerintah Suriah sudah menyatakan akan hadir.
Editor : Tri Wahono
Sumber: BBC Indonesia

No comments:

Post a Comment