20 Mac 2014
Laporan intelijen diperoleh dari surat khabar The Straits Times itu menyatakan Kapten Zaharie pernah belajar dan menjadi seorang kadet penerbangan di Sekolah Penerbangan Philippine Airlines, atau lebih dikenal sebagai Sekolah Penerbangan PAL. Sekolah itu adalah sebuah fasiliti pelatihan dikelola oleh perusahaan induknya, Philippine Airlines, seperti laporan asiaone.com, Rabu (20/3).
Laporan menyatakan Kapten zaharie masuk ke sekolah itu pada 1980 dan menyelesaikan latihannya pada 1981. Teman-teman sekelasnya menggambarkan dirinya sebagai peribadi ceria dan ramah.
"Hasratnya akan pesawat telah meninggalkan kesan mendalam dari beberapa instruktur sekolah. Dia juga dikatakan sangat religius dalam keyakinannya," ujar seorang sumber dekat dengan badan intelijen itu mengungkapkan kepada The Straits Times.
Kapten Zaharie memiliki tiga anak sudah besar-besar, dan sudah menjadi seorang datuk. Dia dilaporkan menjadi seorang penyokong ahli politik pembangkang Malaysia Anwar Ibrahim.
Sabtu minggu lalu, polis menggeledah rumahnya di Shah Alam dan mengambil sebuah simulator penerbangan dari rumahnya untuk penyiasatan. Kapten Zaharie, yang bergabung dengan MAS pada 1981, memiliki lebih dari 18,000 jam terbang.
Seorang isteri mantan pilot Malaysia Airlines mengatakan suaminya telah menjadi rakan kerja Kapten Zaharie dalam menerbangkan Boeing 777-200 selama satu dekade dengan MAS . Dia menjelaskan keluarganya dan teman-teman tahu Zaharie sangat bingung dengan tuduhan dia dengan sengaja mengalihkan pesawat MH370.
"Tidak ada bukti substansial menunjukkan hal itu. Cukup sukar untuk menerima tuduhan itu ketika pihak yang dimaksud adalah orang yang pergi bekerja layaknya orang lain. Satu-satunya perbedaan adalah bahawa pekerjaan mereka menerbangkan pesawat," kata wanita yang enggan disebutkan namanya itu.
No comments:
Post a Comment