3 Mac 2014
LONDON, KOMPAS.com
— Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun di mahkamah mengaku
memerkosa adiknya sendiri setelah menonton pornografi di internet.
Anak laki-laki itu—kini sudah berusia 13 tahun—memerkosa adik perempuannya yang ketika itu berusia tujuh tahun.
Mahkamah kanak-kanak Blackburn, England tengah, Isnin (3/3/2014), mendengar pengakuan bahawa kanak-kanak itu melihat pornografi dengan teman-temannya dan merasakan "hasrat untuk mencubanya".
Namun, diputuskan bahawa anak itu akan dikembalikan kepada keluarganya dan tidak dibina oleh negara.
Ketika ini dia tidak tinggal bersama keluarga, tetapi dalam pernyataan yang dibuat adiknya, dia ingin agar abangnya itu pulang kembali.
"Saya merasa sedih dengan yang dilakukannya. Saya ingin dia pulang ke rumah kami, jadi saya boleh bermain kembali bersamanya. Saya sayang dia," kata dia.
Sementara pelaku dalam pernyataannya mengaku jijik dengan kejahatan yang dilakukannya antara Mac hingga Mei tahun lalu dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Hakim James Prowse berpendapat, amat kecil kemungkinan dia akan melakukan kejahatan yang sama dan menjatuhkan hukuman pengawasan 2 tahun setengah berdasarkan rekomendasi dari pasukan pekerja sosial.
Mahkamah kanak-kanak Blackburn, England tengah, Isnin (3/3/2014), mendengar pengakuan bahawa kanak-kanak itu melihat pornografi dengan teman-temannya dan merasakan "hasrat untuk mencubanya".
Namun, diputuskan bahawa anak itu akan dikembalikan kepada keluarganya dan tidak dibina oleh negara.
Ketika ini dia tidak tinggal bersama keluarga, tetapi dalam pernyataan yang dibuat adiknya, dia ingin agar abangnya itu pulang kembali.
"Saya merasa sedih dengan yang dilakukannya. Saya ingin dia pulang ke rumah kami, jadi saya boleh bermain kembali bersamanya. Saya sayang dia," kata dia.
Sementara pelaku dalam pernyataannya mengaku jijik dengan kejahatan yang dilakukannya antara Mac hingga Mei tahun lalu dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Hakim James Prowse berpendapat, amat kecil kemungkinan dia akan melakukan kejahatan yang sama dan menjatuhkan hukuman pengawasan 2 tahun setengah berdasarkan rekomendasi dari pasukan pekerja sosial.
| Editor | : Ervan Hardoko |
| Sumber | : BBC Indonesia |
No comments:
Post a Comment