TAIPEI - Pemerintah Taiwan mengaku mereka menerima
informasi mengenai kemungkinan adanya serangan pengganas terhadap Lapangan Terbang
Beijing, China. Pihak Taiwan mengatakan ancaman tersebut mereka temukan
beberapa hari sebelum pesawat Malaysia Airlines hilang.
Pihak Taiwan mengatakan mereka meyakini ancaman tersebut tidak ada kaitan dengan insiden yang dialami oleh pesawat dengan nombor penerbangam MH307 itu.
"Apapun boleh terjadi. Tetapi kita tidak boleh mengambil kesimpulan. Tetapi kami perlu mencari apakah ada hubungan (ancaman) itu dengan insiden (Malaysia Airlines). Kami tidak akan terburu-buru," ujar Kepada Otoriti Penerbangang Awam Taiwan Jean Shen, seperti dikutip Reuters, Isnin (10/3/2014).
"Sebuah pesan kami dapatkan yang menyebutkan Lapangan Terbang Beijing menjadi sasaran (serangan). Jadi kami akan melakukan pemeriksaan," lanjutnya.
Pencarian dari pesawat Malaysia Airlines yang membawa 239 penumpang itu terus diintensifkan. Pesawat Boeing 777-200ER itu sebelumnya dilaporkan hilang pada Sabtu 8 March 2014.
Meski hingga saat ini belum ada konfirmasi mengenai keberadaan dari Malaysia Airlines, banyak spekulasi berhembus. Ada kecurigaan bahawa kelompok militan yang ada di etnik Uighur terlibat dalam insiden itu.
Seorang sumber yang memiliki kaitan dengan pegawai tinggi China mengatakan, hingga saat ini belum ada konfirmasi mengenai insiden Malaysia Airlines dengan etnik Uighur.
Namun China melihat jarak waktu insiden ini terlalu dekat dengan peristiwa penikaman di Stesyen Kunming, yang menewaskan 29 orang minggu lalu. (faj)okezone 10 March 2014
Pihak Taiwan mengatakan mereka meyakini ancaman tersebut tidak ada kaitan dengan insiden yang dialami oleh pesawat dengan nombor penerbangam MH307 itu.
"Apapun boleh terjadi. Tetapi kita tidak boleh mengambil kesimpulan. Tetapi kami perlu mencari apakah ada hubungan (ancaman) itu dengan insiden (Malaysia Airlines). Kami tidak akan terburu-buru," ujar Kepada Otoriti Penerbangang Awam Taiwan Jean Shen, seperti dikutip Reuters, Isnin (10/3/2014).
"Sebuah pesan kami dapatkan yang menyebutkan Lapangan Terbang Beijing menjadi sasaran (serangan). Jadi kami akan melakukan pemeriksaan," lanjutnya.
Pencarian dari pesawat Malaysia Airlines yang membawa 239 penumpang itu terus diintensifkan. Pesawat Boeing 777-200ER itu sebelumnya dilaporkan hilang pada Sabtu 8 March 2014.
Meski hingga saat ini belum ada konfirmasi mengenai keberadaan dari Malaysia Airlines, banyak spekulasi berhembus. Ada kecurigaan bahawa kelompok militan yang ada di etnik Uighur terlibat dalam insiden itu.
Seorang sumber yang memiliki kaitan dengan pegawai tinggi China mengatakan, hingga saat ini belum ada konfirmasi mengenai insiden Malaysia Airlines dengan etnik Uighur.
Namun China melihat jarak waktu insiden ini terlalu dekat dengan peristiwa penikaman di Stesyen Kunming, yang menewaskan 29 orang minggu lalu. (faj)okezone 10 March 2014
No comments:
Post a Comment