Monday, April 21, 2014

Kritik kerosakan alam, mahasiswa mandi lumpur

20 April 2014

Kritik perusakan alam, mahasiswa di Solo mandi lumpur
mahasiswa di Solo mandi lumpur. ©2014 merdeka.com/arie sunaryo
 


Lima mahasiswa yang tergabung dalam pasukan free style Sasop Sonny Arendra School Solo, melakukan aksi mandi lumpur di kawasan Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi, Ahad (20/4). Aksi tersebut mereka lakukan untuk mengkritik kerosakan alam yang terus terjadi di muka bumi.

"Ini gambaran dari bentuk keprihatinan kami terhadap semakin parahnya kerosakan bumi. Sekaligus untuk memperingati Hari Bumi Sedunia, terang salah seorang peserta Dita Dewinta Prabasiwi (20) kepada wartawan .

Dalam pertunjukan yang dimulai sekitar pukul 07.30 WIB tersebut, kelima mahasiswa mengusap lumpur tanah ke sekujur tubuh dan berguling-guling di sepanduk berukuran 1,5 x 8 cm. Mereka juga menggunakan tanah itu untuk melukis dan lain-lain.

"Aksi ini menggambarkan kondisi bumi ketika ini, yakni rosak, amburadul, berantakan kerana tidak dirawat manusia dengan baik," imbuh Dita.

Menurut mahasiswi jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini, aksinya bertujuan untuk memberikan edukasi (pembelajaran) kepada masyarakat. Pasalnya masyarakat ketika ini kurang peduli terhadap kondisi alam lingkungan sekitar.

"Ini sebagai edukasi, masyarakat harus peduli. Jangan membuang sampah sembarangan, menebang hutan secara liar tanpa ada reboisasi (penghijauan) dan lain-lainnya.
Jika nekat, pada akhirnya bumi tidak seimbang sehingga terjadi bencana, seperti tanah longsong, banjir, gempa bumi dan lain-lainnya. terangnya.

Koordinator aksi, Sonny Arendra menambahkan, kelima mahasiswa tersebut merupakan anak didiknya dari UNY, Universitas Setia Budi (USB), SMKN 4 dan SMKN 9. Ia menilai masyarakat saat ini sudah tidak peduli dengan kondisi alam lingkungan.

"Kami berharap melalui aksi ini dapat menyedarkan masyarakat untuk kembali mencintai lingkungannya," pungkasnya.Merdeka.com

No comments:

Post a Comment