Wednesday, April 30, 2014

Mulai besok Brunei terapkan hukum syariat Islam

30 Apr 2014

Mulai besok Brunei terapkan hukum syariat Islam
Brunei Darussalam. ©alswaher.com 
Brunei akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menerapkan hukum syariat Islam. Peraturan itu akan mulai berlaku besok. Sejumlah kalangan internasional mengkritik niat Brunei itu soal hak-hak kaum perempuan dan minoriti.

"Hari ini saya bersyukur kepada Allah Yang Maha Kuasa untuk mengumumkan bahawa besok mulai 1 Mei 2014 tahap pertama hukum syariat Islam mulai dijalankan, diikuti tahap-tahap selanjutnya," kata Sultan Hassanal Bolkiah dalam ucapannya seperti laporan surat khabar the Straits Times dan dilansir akhbar Russia Today, Rabu (30/4).

Pelaksanaan hukum syariat ini berarti semua warga negara Brunei akan diajukan ke mahkamah Islam jika melakukan kejahatan. Aturan hukum itu juga berlaku bagi umat non-muslim.
Tahap pertama yang berlaku besok adalah aturan kehamilan di luar nikah, tidak solat Jumaat bagi laki-laki muslim, dan penyebaran agama.
Tahap kedua akan diberlakukan setahun lagi dengan aturan soal hukuman bagi pencuri atau pemabuk. Hukuman bagi dua kejahatan itu adalah rotan dan potong tangan. Tahap akhir akan diberlakukan dua tahun lagi dan menerapkan soal hukuman mati, kemungkinan dengan direjam, seperti perbuatan zina, sodomi, atau menghina Alquran atau Nabi Muhammad.

Jumlah penduduk Brunei kini ada sekitar 400 ribu orang. Sekitar 20 peratus  warga adalah non-muslim, seperti Buddha, Kristian, dan agama lainnya. Etnik China menjadi penduduk minoriti atau sekitar 10 peratus dari jumlah penduduk. Sebahagian besar, yakni 65 peratus adalah etnik Melayu.

Menurut Reuters di Brunei juga ada 30 ribu umat Katolik Roma dari para tenaga kerja Filipina dan pekerja asing di sektor petroliam.

Pertubuhan Bangsa-bangsa Bersatu mengeluarkan pernyataan buat menanggapi pemerintah Brunei.

"Kami sangat prihatin dengan penerapan aturan hukum baru di Brunei Darussalam yang memuat sanksi hukuman mati," kata Rupert Colville, juru cakap Komisioner Hak Asasi PBB kepada wartawan. "Hukuman mati bagi pelaku sejumlah kejahatan itu bertentangan dengan hukum internasional."

Namun ulama Brunei terkemuka Awang Abdul Aziz membantah penerapan syariat Islam akan mengubah Brunei menjadi negara ekstrem.

"Syariat Islam tidak akan diberlakukan sembarangan. Ada proses dan kaedah yang adil buat melaksanakannya," kata dia.
sumber:Merdeka.com 

No comments:

Post a Comment