22/04/2014
Jakarta - Hari Anzac 25 April di Australia
memperingati mereka yang bertempur dan terbunuh dalam perang - tapi
bagaimana nasib mereka yang terus berjuang melawan trauma seusai perang
dan kalah?
Jumlah tentera yang masih aktif maupun mantan tentera yang bunuh diri kini lebih dari tiga kali ganda jumlah tentera Australia yang terbunuh dalam pertempuran di Afghanistan.
Sejak 2000, 96 anggota Pasukan Pertahanan Australia (ADF) telah bunuh diri. 13 veteran lainnya bunuh diri setelah keluar dari tentera, dan dipercayai ramai lagi insiden bunuh diri yang tidak dilaporkan, kemalangan kereta atau keluarga-keluarga yang tidak mengajukan klaim.
Misalnya Major (purn) Anthony Krupa yang telah menjadi tentera 18 tahun, termasuk 11 kali penugasan.
Ia ketagihan kerja, tapi kini pengalaman itu menghantuinya. "Saya masih dibayangi oleh situasi di Irak 2005," katanya.
"Pasukan Irak menahan seorang pemberontak, lalu menyetrumnya. Saya masih ingat bau terbakar itu sampai hari ini," kata Krupa.
Menjelang tugas 2012, Major Krupa mengalami tekanan mental dan mencuba bunuh diri. Ia mengaku mengalaminya lagi baru-baru ini.
Sama seperti para veteran lainnya, pertanyaan yang terus mengganggu adalah: "Kalau saya bukan tentera, saya ini siapa?"
"Saya menjadi hanya sebuah nombor, kehilangan tujuan dan identiti," katanya.
Mantan komandan pasukan Australia di Afghanistan, Major Jenderal John Cantwell, mengatakan, ketika operasi internasional berakhir ramai tentera yang mengalami masalah kesihatan mental. Diperkirakan akan lebih banyak lagi kematian di Australia.
Mantan prajurit Chad Dobbs khawatir, ; ADF dan Departemen Urusan Veteran tidak menyedari luasnya masalah ini.
Ia pernah mencuba overdosis ketika pulang dari Irak dan Afghanistan dan mengalami kecemasan, depresi dan bingung.
Di sana Dobbs memegang pekerjaan penting dan menikmatinya. Tapi ketika pulang, semuanya lenyap. Ia kehilangan harga dirinya.
Pegawai Kesihatan ADF Laksamana Robyn Walker mengatakan, pihaknya tidak menemukan kaitan antara tugas operasional dan bunuh diri.
Dr Stephanie Hodson dari Jabatan Urusan Veteran mengemukakan, angka mencerminkan insiden bunuh diri dalam komuniti awam yang lebih luas.
"Pada dasarnya Australia mempunyai masalah bunuh diri, terutama di kalangan lelaki muda, bunuh diri adalah penyebab utama kematian pada kelompok usia di bawah 44," katanya.
Namun demikian, pihak berkuasa berusaha mencegah bunuh diri.
Jabatan Urusan Veteran mempunyai aplikasi di HP dan sebuah website kesihatan mental bernama At Ease.
Dan Laksamana Walker mengatakan, telah terjadi perbaikan dalam kesedaran tentang kesihatan mental.
Tapi seperti pengakuan Dobbs, mengakui kelemahan tidak mudah bagi orang-orang yang diprogram untuk bertempur.
detikNews
Jumlah tentera yang masih aktif maupun mantan tentera yang bunuh diri kini lebih dari tiga kali ganda jumlah tentera Australia yang terbunuh dalam pertempuran di Afghanistan.
Sejak 2000, 96 anggota Pasukan Pertahanan Australia (ADF) telah bunuh diri. 13 veteran lainnya bunuh diri setelah keluar dari tentera, dan dipercayai ramai lagi insiden bunuh diri yang tidak dilaporkan, kemalangan kereta atau keluarga-keluarga yang tidak mengajukan klaim.
Misalnya Major (purn) Anthony Krupa yang telah menjadi tentera 18 tahun, termasuk 11 kali penugasan.
Ia ketagihan kerja, tapi kini pengalaman itu menghantuinya. "Saya masih dibayangi oleh situasi di Irak 2005," katanya.
"Pasukan Irak menahan seorang pemberontak, lalu menyetrumnya. Saya masih ingat bau terbakar itu sampai hari ini," kata Krupa.
Menjelang tugas 2012, Major Krupa mengalami tekanan mental dan mencuba bunuh diri. Ia mengaku mengalaminya lagi baru-baru ini.
Sama seperti para veteran lainnya, pertanyaan yang terus mengganggu adalah: "Kalau saya bukan tentera, saya ini siapa?"
"Saya menjadi hanya sebuah nombor, kehilangan tujuan dan identiti," katanya.
Mantan komandan pasukan Australia di Afghanistan, Major Jenderal John Cantwell, mengatakan, ketika operasi internasional berakhir ramai tentera yang mengalami masalah kesihatan mental. Diperkirakan akan lebih banyak lagi kematian di Australia.
Mantan prajurit Chad Dobbs khawatir, ; ADF dan Departemen Urusan Veteran tidak menyedari luasnya masalah ini.
Ia pernah mencuba overdosis ketika pulang dari Irak dan Afghanistan dan mengalami kecemasan, depresi dan bingung.
Di sana Dobbs memegang pekerjaan penting dan menikmatinya. Tapi ketika pulang, semuanya lenyap. Ia kehilangan harga dirinya.
Pegawai Kesihatan ADF Laksamana Robyn Walker mengatakan, pihaknya tidak menemukan kaitan antara tugas operasional dan bunuh diri.
Dr Stephanie Hodson dari Jabatan Urusan Veteran mengemukakan, angka mencerminkan insiden bunuh diri dalam komuniti awam yang lebih luas.
"Pada dasarnya Australia mempunyai masalah bunuh diri, terutama di kalangan lelaki muda, bunuh diri adalah penyebab utama kematian pada kelompok usia di bawah 44," katanya.
Namun demikian, pihak berkuasa berusaha mencegah bunuh diri.
Jabatan Urusan Veteran mempunyai aplikasi di HP dan sebuah website kesihatan mental bernama At Ease.
Dan Laksamana Walker mengatakan, telah terjadi perbaikan dalam kesedaran tentang kesihatan mental.
Tapi seperti pengakuan Dobbs, mengakui kelemahan tidak mudah bagi orang-orang yang diprogram untuk bertempur.
detikNews
No comments:
Post a Comment