Wednesday, April 2, 2014

"Sniper" Bunuh 6 Taliban dengan Satu Peluru

02 Apr 2014
 
AP Photo gambar hiasan  sniper.

KABUL, KOMPAS.com — Seorang penembak tepat atau sniper Inggeris berhasil menembak mati enam anggota Taliban hanya dengan satu butir peluru. Peluru itu menghantam pemicu jaket bom bunuh diri yang dikenakan salah seorang Taliban yang kemudian meledak dan menewaskan lima orang Taliban lainnya.

Sang sniper adalah seorang kopral berusia 20 tahun menembak targetnya dari jarak 850 meter, menewaskan si calon "pengantin" dan lima orang Taliban lainnya.

Insiden itu terjadi di Kakaran, Afganistan selatan, pada Desember tahun lalu, tetapi baru diungkap ketika ini pada ketika England bersiap menarik mundur semua tenteranya dari Afganistan akhir tahun ini.

Leftenan Kolonel Richard Slack, salah seorang perwira AD England di Afganistan, mengatakan, penembak jitu yang tak disebutkan namanya itu berhasil mencegah sebuah rencana serangan besar Taliban.

"Orang ini mengenakan rompi. Dia terlihat oleh sniper sedang bergerak di bawah pepohonan dan berjalan melompati sebuah parit. Dia mengenakan selendang yang saat terbuka, sniper melihat orang itu membawa   machine-gun," kata Letkol Slack.

"Si sniper lalu bergerak ke posisi tembak. Dia menembak dan orang itu meledak. Ada jeda di radio sebelum dia mengatakan, 'Saya kira saya menembak seorang pengebom bunuh diri'. Beberapa dari mereka juga terbunuh akibat ledakan," tambah Slack.

Pada saat bersamaan sebuah rompi bom bunuh diri berisi bom seberat 20 kilogram ditemui tak jauh dari lokasi tewasnya kelima anggota Taliban itu.

Si sniper bukan kali itu saja membuat sebuah tembakan luar biasa. Dia juga pernah menembak mati seorang anggota Taliban yang memegang senapang mesin kaliber besar dari jarak 1.340 meter.

Baku tembak yang melibatkan sniper Inggeris itu adalah satu dari sejumlah baku tembak antara tentera British dan Taliban.

Secara total, 448 perajurit Inggeris terbunuh dalam perang Afganistan sejak 2001. Namun, sejak pasukan Afganistan memegang kendali operasi militer, jumlah perajurit Inggeris yang tewas semakin berkurang.
Editor : Ervan Hardoko
Sumber: the telegraph

No comments:

Post a Comment