Saturday, May 31, 2014

Dikunci Majikan, 8 Wanita Mati Hangus di Dalam Bangunan

  31/5/14
 
Gambar hiasan
Manila - Kebakaran yang terjadi di sebuah bangunan di Manila, Filipina membunuh delapan wanita yang ada di dalamnya. Rupanya wanita-wanita tersebut dikunci oleh majikan mereka dari luar.

Mangsa kesukaran untuk keluar dan menyelamatkan diri kerana pintunya terkunci. Namun delapan wanita lainnya berhasil selamat setelah memanjat ke atap bangunan dua tingkat tersebut dan melompat ke bawah.

"Mereka (korban selamat-dapat menemui jalan keluar. Sangat beruntung mereka berhasil keluar melalui bumbung  dan melompat," ucap polis  yang menangani kes ini, Cris Gabutin, seperti dilapor AFP, Sabtu (31/5/2014).

Gabutin menyatakan, mayat delapan wanita yang terbunuh ditemui   dalam satu ruangan. "Tampaknya mereka terperangkap. Mungkin mereka panik dan tidak boleh menemui jalan keluar," ujarnya.

Menurut Gabutin, baru enam mangsa meninggal yang dapat dikenalpasti berusia antara 19-24 tahun. Kebakaran ini terjadi di kawasan pemukiman kelas menengah pada Jumaat (30/5) tengah malam.

Anggota keselamatan yang ada di bangunan sebelah lokasi kebakaran, Jayvee Arizapa mengaku melihat sejumlah wanita melompat dari atap. Namun dia tidak boleh melakukan apa-apa untuk membantu mereka.

"Kami dapat mendengar suara orang berteriak minta tolong dari dalam tapi kami tidak boleh membantu mereka erana temboknya terlalu tinggi," tuturnya.

Dalam keterangannya, Gabutin menyebutkan bahawa wanita-wanita tersebut berasal dari kampung dan dibawa ke Manila untuk bekerja di gudang yang menyimpan produk elektronik dan disk komputer. Gabutin menambahkan, wanita-wanita pekerja tersebut tidur di bangunan yang  ada di sebelah gudang tersebut, ketika kebakaran terjadi.

Penyebab kebakaran ini masih belum dikenalpasti. Namun  polis setempat telah menahan pemilik bangunan tersebut dan mengenakan banyak dakwaan terhadapnya, mulai dari perdagangan manusia, kelalaian yang menyebabkan kehilangan nyawa manusia dan menjalankanperniagaan  tanpa izin resmi.detikNews

No comments:

Post a Comment