Thursday, May 1, 2014

Tak pandang bulu : Elektrik ke Rumah Presiden Pakistan Diputuskan kerana Tak Bayar tunggakan lebih dari 47,000 dollar AS

Rabu, 30 April 2014 
 
AFP Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif

ISLAMABAD, KOMPAS.COM — Rumah Presiden Pakistan Mamnoon Hussain menjadi salah satu dari 18 bangunan pemerintah yang arus elektriknya diputus di Islamabad kerana belum membayar bilnya.

Beberapa pejabat perusahaan elektrik negara mengatakan, mereka memutus bekalan elektrik   pada Ahad (28/4/2014) malam setelah mengirim tagihan terakhir ke pejabat Nawaz Sharif untuk  tunggakan senilai lebih dari 47,000 dollar AS .

Kementerian Tenaga Pakistan mengatakan, pihaknya pada Isnin kemarin merancang untuk menghentikan bekalan elektrik ke sejumlah pejabat penting, termasuk ke pejabat perdana menteri, dalam sebuah tindakan tanpa pandang bulu terhadap para pelanggan yang tidak membayar tagihan elektrik mereka.

Perekonomian Pakistan lumpuh kerana pemadaman elektrik secara terus-menerus yang berlangsung hingga 12 jam sehari. Hal itu sebagian kerana sejumlah keluarga berpengaruh, ahli politik, dan birokrat tidak membayar hutang bil elektrik mereka, sementara warga miskin sering tidak sanggup melunasi tagihan yang tinggi.

Perdana Menteri Nawaz Sharif telah berjanji untuk mengatasi pemadaman elaktrik sebagai salah satu prioritinya. Namun, kelmarin, Menteri Air dan elaktrik Pakistan Abid Sher Ali mengatakan, kempen memberantas tagihan yang tidak dibayarkan kini menyasar pejabat Sahrif sendiri. "Aliran elektrik untuk semua lembaga negara dan konsumen perorangan yang belum membereskan bekalannya akan diputus," kata Abid Sher Ali dalam ucapannya yang disiarkan televisyen. "Tidak akan ada diskriminasi."

Menteri itu, yang berasal dari parti yang berkuasa, mengatakan, dia telah memerintahkan Perusahaan Penyedia|elaktrik  Islamabad untuk memutuskan sambungan elektrik ke Rumah Presiden, Sekretariat Perdana Menteri, bangunan parlemen, kediaman resmi Ketua Mahkamah Agung, dan banyak pejabat lain.

Sejauh ini belum ada komentar dari para pihak yang terkena dampak keputusan itu.

Seorang Juru cakap Sui Gas Northern Pipeline Limited mengatakan, kediaman perdana menteri dan sejumlah bangunan  pemerintah lainnya diputus aliran elektriknya kerana memiliki tunggakan sejumlah hampir 168,000 dollar.

Pemadaman elektrik telah memburuk di Pakistan selama beberapa tahun terakhir. Pemadaman itu menjadi salah satu sumber utama ketidakpuasan di negara Asia Selatan tersebut, yang sering mengalami mati elektrik sampai setengah hari di musim panas yang terik. Sejumlah perusahaan elektrik Pakistan terkenal tidak efisien, tetapi para pengamat sudah lama mempertanyakan seberapa jauh Sharif siap untuk merombak sektor penting yang didominasi sejumlah pihak, yaitu sejumlah industri dan kelompok lobi, selama beberapa dekade.

Dengan menyasar sejumlah kantor pemerintah sebagai sebahagian dari kempemnya, Sharif ingin mengirim pesan kuat kepada orang-orang biasa di Pakistan bahawa dia serius dengan reformasi dan bahawa tak seorang pun akan terhindar dari kempemya untuk memberantas tagihan yang tidak dibayar.
Editor : Egidius Patnistik
Sumber: Daily Mail

No comments:

Post a Comment