19/6/14
Penduduk setempat telah memuji dia sebagai reinkarnasi dari Dewa
Hindu Hanuman, yang menyerupai monyet, dan merujuk kepadanya sebagai
Balaji, seperti dilansir surat khabar the Daily Mail, Selasa (17/6).
Namun, Arshid harus menggunakan kerusi roda dan dia sedang mempertimbangkan untuk menghilangkan ekornya itu.
"Ekor ini telah diberikan kepada saya oleh dewa. Saya disembah kerana
saya berdoa kepada Tuhan dan keinginan orang menjadi kenyataan," kata
Arshid. "Saya merasa apakah baik atau buruk memiliki ekor."
Arshid tinggal bersama datuknya, Iqbal Qureshi, dan dua bapa saudaranya,
setelah ayahnya meninggal ketika dia berusia empat tahun dan ibunya
menikah lagi.
Qureshi, seorang instruktur muzik, mengatakan ketika Arshid berbicara
untuk pertama kalinya pada usia satu tahun, semua hal yang dia
bicarakan adalah nama-nama dewa dari agama yang berbeda.
"Pada hari itu saya menyedari dia memiliki sesuatu yang ilahi dan
saleh tentang dirinya," ujar Qureshi. "Tidak peduli apakah kita adalah
muslim atau Hindu, saya fikir hanya ada satu jalan untuk spiritualisme."
Rumah Arshid telah diubah menjadi sebuah kuil di mana pengikutnya
datang untuk mengunjungi dia demi menerima berkat-berkatnya dan
menyentuh ekornya.
"Banyak keinginan orang telah menjadi kenyataan setelah mereka
mengunjungi Arshid," klaim Qureshi. "Kadang-kadang ada pasangan yang
tidak boleh mempunyai anak datang ke Balaji untuk meminta bantuan. Lalu
dia memberkati mereka, dan setelah itu seringkali mereka kemudian dapat
hamil."
Namun, Arshid sering berjuang untuk menyeimbangkan waktunya antara
dengan para pengikutnya yang setia dan bersekolah serta bermain dengan
teman-temannya.
"Sebahagian besar pada hari kerja, saya harus pergi ke sekolah. Tetapi
ketika saya cuti sekolah pada hari Minggu, sekitar 20 sampai 30 orang
datang menemui saya di rumah saya," ucap Arshid.
Meskipun memiliki kekuatannya itu, Arshid harus menggunakan kerusi roda dan menderita gangguan yang tidak dapat diagnosis.
Beberapa doktor di India telah mengatakan kepada keluarga Arshid
gangguan itu terjadi kerana tulangnya rapuh, sementara lainnya
mengatakan itu disebabkan pertumbuhan 'ekor' yang menonjol dari
punggungnya.
Sedangkan lainnya telah menyatakan Arshid memiliki bentuk spina
bifida disebut meningocele, yakni sejenis perkembangan kelainan
bawaan. Hal ini terjadi ketika selaput menyodok melalui lubang antara
tulang belakang dan dapat menyebabkan kelumpuhan parsial.
Bulan ini Arshid harus menemui seorang doktor yang mengatakan dia
boleh menghapus ekornya, tetapi keluarganya skeptis dan mengatakan mereka
lebih suka Arshid terus mempertahankan ekornya daripada melakukan pembedahan berisiko.
Tapi Qureshi mengatakan, "Ini adalah hak Balaji untuk memutuskannya.
Jika dia ingin ekornya itu dihilangkan, kami tidak keberatan."
"Dia mengalami kesul
itan berjalan jadi kami meminta doktor apa yang boleh dilakukan," jelas dia.
Namun, bagi Arshid, dia tidak percaya bahawa dengan menghilangkan
ekornya itu maka dapat menghentikan orang banyak berbondong-bondong ke
rumahnya untuk menerima berkatnya.
"Doktor dapat menghapus ekor saya, tapi orang-orang akan terus percaya pada saya," tegas Arshid. Merdeka.com
No comments:
Post a Comment