Thursday, June 19, 2014

Remaja muslim disembah bagai dewa Hindu sebab tumbuh ekor

19/6/14

Bocah muslim India disembah bak dewa Hindu sebab punya ekor Arshid Ali Khan. dailymail.co.uk
Seorang remaja di India disembah sebagai dewa sebab dia memiliki  'ekor' sepanjang 17.78 sentimeter. Arshid Ali Khan, 13 tahun, telah menjadi simbol dewa di Negara  Punjab.

Penduduk setempat telah memuji dia sebagai reinkarnasi dari Dewa Hindu Hanuman, yang menyerupai monyet, dan merujuk kepadanya sebagai Balaji, seperti dilansir surat khabar the Daily Mail, Selasa (17/6).
Namun, Arshid harus menggunakan kerusi roda dan dia sedang mempertimbangkan untuk menghilangkan ekornya itu.

"Ekor ini telah diberikan kepada saya oleh dewa. Saya disembah kerana saya berdoa kepada Tuhan dan keinginan orang menjadi kenyataan," kata Arshid. "Saya merasa apakah baik atau buruk memiliki ekor."
Arshid tinggal bersama datuknya, Iqbal Qureshi, dan dua bapa saudaranya, setelah ayahnya meninggal ketika dia berusia empat tahun dan ibunya menikah lagi.

Qureshi, seorang instruktur muzik, mengatakan ketika Arshid berbicara untuk pertama kalinya pada usia satu tahun, semua hal yang dia bicarakan adalah nama-nama dewa dari agama yang berbeda.
"Pada hari itu saya menyedari dia memiliki sesuatu yang ilahi dan saleh tentang dirinya," ujar Qureshi. "Tidak peduli apakah kita adalah muslim atau Hindu, saya fikir hanya ada satu jalan untuk spiritualisme."

Rumah Arshid telah diubah menjadi sebuah kuil di mana pengikutnya datang untuk mengunjungi dia demi menerima berkat-berkatnya dan menyentuh ekornya.
"Banyak keinginan orang telah menjadi kenyataan setelah mereka mengunjungi Arshid," klaim Qureshi. "Kadang-kadang ada pasangan yang tidak boleh mempunyai anak datang ke Balaji untuk meminta bantuan. Lalu dia memberkati mereka, dan setelah itu seringkali mereka kemudian dapat hamil."

Namun, Arshid sering berjuang untuk menyeimbangkan waktunya antara dengan para pengikutnya yang setia dan bersekolah serta bermain dengan teman-temannya.
"Sebahagian besar pada hari kerja, saya harus pergi ke sekolah. Tetapi ketika saya cuti sekolah pada hari Minggu, sekitar 20 sampai 30 orang datang menemui saya di rumah saya," ucap Arshid.

Meskipun memiliki kekuatannya itu, Arshid harus menggunakan kerusi roda dan menderita gangguan yang tidak dapat diagnosis.
Beberapa doktor di India telah mengatakan kepada keluarga Arshid gangguan itu terjadi kerana tulangnya rapuh, sementara lainnya mengatakan itu disebabkan pertumbuhan 'ekor' yang menonjol dari punggungnya.
Sedangkan lainnya telah menyatakan Arshid memiliki bentuk spina bifida disebut meningocele, yakni sejenis perkembangan kelainan bawaan. Hal ini terjadi ketika selaput menyodok melalui lubang antara tulang belakang dan dapat menyebabkan kelumpuhan parsial.

Bulan ini Arshid harus menemui seorang doktor yang mengatakan dia boleh menghapus ekornya, tetapi keluarganya skeptis dan mengatakan mereka lebih suka Arshid terus mempertahankan ekornya daripada melakukan pembedahan berisiko.
Tapi Qureshi mengatakan, "Ini adalah hak Balaji untuk memutuskannya. Jika dia ingin ekornya itu dihilangkan, kami tidak keberatan."
"Dia mengalami kesul

itan berjalan jadi kami meminta doktor apa yang boleh dilakukan," jelas dia.
Namun, bagi Arshid, dia tidak percaya bahawa dengan menghilangkan ekornya itu maka dapat menghentikan orang banyak berbondong-bondong ke rumahnya untuk menerima berkatnya.
"Doktor dapat menghapus ekor saya, tapi orang-orang akan terus percaya pada saya," tegas Arshid. Merdeka.com

No comments:

Post a Comment