
Foto FujiTV/Richard Susilo
Aiwa Matsuo (15) dibunuh dan dimutilasi oleh teman sekelasnya
TOKYO - Kes menggemparkan di Jepun
terjadi Sabtu dan Ahad (27/7/2014) kelmarin di Sasebo Nagasaki sebelah
selatan Jepun. Seorang pelajar wanita SMA Jepun, Aiwa Matsuo (15)
dibunuh teman sekelasnya, juga wanita berusia 16 tahun. Setelah
membunuh, pelaku memutilasi dan mengunggah foto potongan tubuh korban di
internet.
Setelah itu foto pembunuhan sedikitnya lima buah
diposting di internet. Pembunuh pun memposting komentarnya. "Kecewa,
sangat sedih, terkejut sekali kami dengan kejadian itu," papar Pengetua
sekolahnya kepada media kelmarin (27/7/2014).
Matsuo sendiri dikenali ramai orang dan tetangganya sebagai anak yang
ceria dan mudah bergaul di sekelilingnya. Pada awalnya, Sabtu
(26/7/2014) jam 15.30 Matsuo mohon izin kepada orangtuanya ingin main ke
rumah temannya. Lalu sebelum pulang Matsuo sempat kirim email melalui teleponnya sekitar jam 18.30, bahawa dia selesai jam 19.00 mau pulang.
Namun sampai jam 23.00 belum juga sampai rumah. Langsung sang ayah
menelipon polis dan polis pun langsung mencari ke rumah rakannya yang
tinggal sendirian di sebuah mansion.
Matsuo ditemui meninggal dan
tergeletak di atas tempat tidur temannya itu dengan tubuh
terpotong-potong. Kepala terpisah dari tubuhnya lepas, tangan kanan dan
kiri yang terputus.
Menurut polis , pembunuhnya memukul palu besi
ke kepalanya dari belakang, lalu lehernya dicekik menggunakan dawai
hingga terputus, "Saya yang melakukan, semua sendiri," papar pembunuh
kepada polis .
Posting foto pembunuhan dan komentar sang pembunuh
dilakukan di internet sekitar jam 22.00, sesaat setelah pembunuhan.
Polis pada Isnin (28/7/2014) masih memeriksa suspek dan menyiasat
motifnya. Suspek dititipkan di tahanan kanak-kanak kerana belum mencapai
usia dewasa.
Kes pembunuhan dan mutilasi
serupa, mayat dipotong-potong pernah juga terjadi di Sasebo Nagasaki
tahun 2004 tapi ketika itu dilakukan murid tahun enam Sekolah rendah juga
kepada sesama teman kelasnya. Kejadian tersebut tentu saja menggemparkan
kota tersebut dan juga banyak warga Jepun.
Tribunnews.com di Tokyo, Richard Susilo
No comments:
Post a Comment