06/07/2014
Jakarta - Doktor kanak-kanak di Australia Barat dinyatakan
bersalah kerana telah mensarankan seorang ayah untuk sesekali
memukul anaknya yang diketahui menderita gangguan ADHD.
Konsultan doktor kanak-kanak, David Evan Roberts diajukan ke Mahkamah Tata Usaha Negara oleh Dewan Perubatan atas tindakannya ; terhadap pesakit anak laki-laki, yang didiagnosis menderita ; Gangguan Kesulitan Konsentrasi dan Hiperaktif ( Attention Deficit Hyperative Disorder - ADHD) pada tahun 2008 ketika mereka masih berusia delapan tahun.
Dalam sidang di mahkamah tersebut dikatakan setelah melakukan konsultasi pada tahun 2010, Dr Roberts memberikan ibu dari pesakit anak laki-laki yang ditanganinya sebuah catatan yang mengatakan: "Saya sarankan kepada suami anda, untuk memukul secara fisikal masing-masing anaknya dan setiap kali anak-anak itu membentak dan menyinggung perasaan isterinya (yang adalah ibu sang pesakit) ... pukulan kecil saja.”
Majlis Perubatan menduga catatan itu berpotensi menyebabkan kedua anak ADHD itu telah menjadi sasaran hukuman fisikal yang boleh memperburuk perilaku mereka dan berkontribusi terhadap perkembangan masalah psikologis atau kejiwaan.
Namun, Dr Roberts membantah catatan itu adalah rekomendasi bagi orang tua untuk memukul anak-anaknya. Dia juga membela diri yang catatan itu adalah kiasan dan dalam catatan itu ia mengesyorkan agar sang ayah berperanan aktif dalam membela kehormatan isterinya, jika anak-anak secara fisikal dan verbal agresif terhadap ibunya.
Catatan itu juga menurutnya ditujukan kepada salah satu anak laki-laki yang cengeng agar menjadi lebih kuat.
Sang ibu malah berterima kasih
Dr Roberts di mahkamah tata usaha mengatakan dia sangat menyesali kata-kata yang ditulisnya dalam catatan itu, yang diakuinya kurang mencerminkan ; pertimbangan profesional.
Namun demikian, menurutnya pada tahun 2011 justru ibu dari kedua pasien anak itu menulis surat kepadanya dan mengatakan berterima kasih atas perawatan yang diberikan kepada anak-anaknya.
Dalam temuannya, ; pengadilan tata usaha menolak penjelasan Dr Roberts dan menemukan kalau sebagai seorang praktisi kesehatan seharusnya Dr. Roberts tahu bahwa pemberian sanksi berupa hukuman fisik untuk mendisiplinkan pasien sangat berbahaya bagi kesehatan, keamanan dan kesejahteraan pasien.
"Pengadilan menilai perilaku praktisi ini sangat jauh dari standard yang diharapkan publik maupun rekan-rekannya sesama profesional.
Pengadilan juga menemukan bahwa catatan itu dan catatan lain yang diberikan kepada sang ibu, telah "merendahkan" salah satu atau kedua anak laki-laki tersebut.
;
Namun, tudingan itu dikeluarkan dari dakwaan yang diberikan kepada Dr. Robert, termasuk juga dakwaan perilaku tidak bertindak profesional dan kinerja profesional yang tidak memuaskan.
Gugatan terhadap Dr Robert ini diajukan oleh Dewan Medis ;setelah sebuah surat anonim dikirimkan ke seorang dokter lainnya, yakni Gervase Chaney, pada tahun 2012.
Surat itu mengatakan;”Anda kerap mengatakan “Jangan Pernah Memukul Anak!”, tapi lihatlah catatan yang diberikan salah seorang kolega anda kepada orang tua dari dua anak berusia 2 tahun yang berusaha mencari saran mengenai kondisi anaknya, &rsquo tulis surat anonim tersebut.
Pengadilan tribunal ini belum memutuskan sanksi yang akan diberikan kepada Dr Roberts.
ABC mendapat informasi kalau Dr Roberts memutuskan untuk banding atas keputusan tersebut.
Konsultan doktor kanak-kanak, David Evan Roberts diajukan ke Mahkamah Tata Usaha Negara oleh Dewan Perubatan atas tindakannya ; terhadap pesakit anak laki-laki, yang didiagnosis menderita ; Gangguan Kesulitan Konsentrasi dan Hiperaktif ( Attention Deficit Hyperative Disorder - ADHD) pada tahun 2008 ketika mereka masih berusia delapan tahun.
Dalam sidang di mahkamah tersebut dikatakan setelah melakukan konsultasi pada tahun 2010, Dr Roberts memberikan ibu dari pesakit anak laki-laki yang ditanganinya sebuah catatan yang mengatakan: "Saya sarankan kepada suami anda, untuk memukul secara fisikal masing-masing anaknya dan setiap kali anak-anak itu membentak dan menyinggung perasaan isterinya (yang adalah ibu sang pesakit) ... pukulan kecil saja.”
Majlis Perubatan menduga catatan itu berpotensi menyebabkan kedua anak ADHD itu telah menjadi sasaran hukuman fisikal yang boleh memperburuk perilaku mereka dan berkontribusi terhadap perkembangan masalah psikologis atau kejiwaan.
Namun, Dr Roberts membantah catatan itu adalah rekomendasi bagi orang tua untuk memukul anak-anaknya. Dia juga membela diri yang catatan itu adalah kiasan dan dalam catatan itu ia mengesyorkan agar sang ayah berperanan aktif dalam membela kehormatan isterinya, jika anak-anak secara fisikal dan verbal agresif terhadap ibunya.
Catatan itu juga menurutnya ditujukan kepada salah satu anak laki-laki yang cengeng agar menjadi lebih kuat.
Sang ibu malah berterima kasih
Dr Roberts di mahkamah tata usaha mengatakan dia sangat menyesali kata-kata yang ditulisnya dalam catatan itu, yang diakuinya kurang mencerminkan ; pertimbangan profesional.
Namun demikian, menurutnya pada tahun 2011 justru ibu dari kedua pasien anak itu menulis surat kepadanya dan mengatakan berterima kasih atas perawatan yang diberikan kepada anak-anaknya.
Dalam temuannya, ; pengadilan tata usaha menolak penjelasan Dr Roberts dan menemukan kalau sebagai seorang praktisi kesehatan seharusnya Dr. Roberts tahu bahwa pemberian sanksi berupa hukuman fisik untuk mendisiplinkan pasien sangat berbahaya bagi kesehatan, keamanan dan kesejahteraan pasien.
"Pengadilan menilai perilaku praktisi ini sangat jauh dari standard yang diharapkan publik maupun rekan-rekannya sesama profesional.
Pengadilan juga menemukan bahwa catatan itu dan catatan lain yang diberikan kepada sang ibu, telah "merendahkan" salah satu atau kedua anak laki-laki tersebut.
;
Namun, tudingan itu dikeluarkan dari dakwaan yang diberikan kepada Dr. Robert, termasuk juga dakwaan perilaku tidak bertindak profesional dan kinerja profesional yang tidak memuaskan.
Gugatan terhadap Dr Robert ini diajukan oleh Dewan Medis ;setelah sebuah surat anonim dikirimkan ke seorang dokter lainnya, yakni Gervase Chaney, pada tahun 2012.
Surat itu mengatakan;”Anda kerap mengatakan “Jangan Pernah Memukul Anak!”, tapi lihatlah catatan yang diberikan salah seorang kolega anda kepada orang tua dari dua anak berusia 2 tahun yang berusaha mencari saran mengenai kondisi anaknya, &rsquo tulis surat anonim tersebut.
Pengadilan tribunal ini belum memutuskan sanksi yang akan diberikan kepada Dr Roberts.
ABC mendapat informasi kalau Dr Roberts memutuskan untuk banding atas keputusan tersebut.
No comments:
Post a Comment