Wednesday, July 23, 2014

Intelijen AS Sebut Penembakan MAS MH17 Salah Sasaran

23/07/2014 

 
 Jasad korban MH17 (Reuters)
 
Washington - Muncul maklumat baru terkait tragedi Malaysia Airlines (MAS) MH17 dari pegawai intelijen Amerika Syarikat. Menurut AS, pesawat MH17 ditembak jatuh oleh separatis pro-Rusia yang tidak terlatih sehingga salah sasaran.

Bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan sejauh ini menunjukkan bahawa separatis pro-Rusia yang telah menembakkan peluru berpandu darat ke udara jenis SA-11 ke arah pesawat awam jenis Boeing 777-200 yang pada 17 Julai lalu sedang terbang melintasi wilayah Ukraine   timur.

Seorang pegawai intelijen senior AS yang enggan disebut namanya, seperti dilansir AFP, Rabu (23/7/2014), menyatakan bahawa pelaku dan alasan penembakan tersebut masih belum jelas. Namun intelijen AS merujuk pada satu kesimpulan yang paling mungkin dalam tragedi ini.

"Penjelasan yang paling masuk akal... ialah penembakan itu merupakan satu kesilapan," sebut pegawai intelijen senior AS tersebut, sambil menambahkan bahawa rudal SA-11 yang canggih tersebut ditembakkan oleh 'seseorang yang sangat tidak terlatih' dengan menggunakan sistem yang memerlukan  latihan dan kemampuan mumpuni.

Lebih lanjut, pegawai AS ini mengutip insiden serupa yang terjadi bertahun-tahun lalu. Menurutnya, baik tentera  AS maupun Rusia sama-sama pernah salah sasaran dan berdampak pada penembakan pesawat awam. Pada tahun 1983 lalu, sebuah pesawat   Korea ditembak jatuh jet tempur Soviet, sedangkan pada tahun 1988, angkatan laut AS salah sasaran menembak jatuh pesawat awam Iran.

"Kita semua membuat kesalahan di masa lalu," ucapnya.

Pegawai AS menyatakan, data satelit dan maklumat teknikal intelijen lainnya memastikan bahawa 298 orang yang ada di dalam pesawat MH17 ditembak jatuh oleh rudal darat ke udara SA-11 dari sebuah kawasan yang dikawal  oleh separatis pro-Rusia.

"Ini merupakan kes yang solid bahawa rudal SA-11 ditembakkan dari wilayah Ukraine timur di bawah kondisi yang juga didukung oleh Rusia. Namun ada dua hal yang kami tidak tahu... siapa yang sebenarnya melancarkan rudal tersebut. Kami tidak memiliki nama, pangkat atau kewarganegaraannya," tuturnya.

"Dan kami juga tidak tahu kenapa," tambah pegawai AS ini.

Menurut pejgawai AS ini, pelaku yang melancarkan rudal SA-11 hanya didasarkan pada radar tunggal yang merupakan bahagian dari sistem rudal tersebut, dan bukannya jaringan radar lebih besar yang boleh menampilkan lebih banyak gambaran lengkap lalu lintas udara ketika itu. detikNews

No comments:

Post a Comment