09/07/2014
Gambar hiasan(Reuters)
Phnom Penh - Sungguh keterlaluan!
Seorang pengetua di Kamboja ditangkap polis kerana menjadi bapa ayam
bagi murid-muridnya. Pengetua ini sengaja menyalurkan
murid-muridnya, sebahagian besar murid laki-laki untuk berhubungan seks
dengan warga asing pemberi dana bagi sekolah tersebut.
Waha Long (32) yang juga merupakan pengasas yayasan Underprivileged Children School yang ada di wilayah Siam Reap, Kamboja dijerat dakwaan kekerasan seksual terhadap kakank-kanak. Jika didapati bersalah, dia terancam hukuman 5 tahun penjara.
"Dia membuat anak-anak remaja tersebut tinggal di rumahnya demi memberikan pelayanan seks kepada warga asing yang mendermakan dana kepadanya," ucap Ketua Division Antiperdagangan Manusiapolis setempat, Duong Thavary kepada AFP, Rabu (9/7/2014).
Menurut Duong, suspek dicurigai menyalurkan sedikitnya empat murid laki-laki untuk berhubungan seks dengan para penderma dana. KePolis setempat, lanjut Duong, juga akan memburu warga asing yang terlibat kes ini.
Penangkapan Waha Long ini terjadi setelah salah satu mantan sukarelawan tenaga pengajar di sekolah tersebut membuat laporan kepada polis tentang adanya perdagangan seks anak.
"Kami memiliki semua bukti untuk melawannya (Waha Long)," tegas Duong. Dijadualkan Waha Long akan mulai dibicarakan pada Rabu (9/7) ini.
Mengunjungi sekolah dan juga panti asuhan telah menjadi daya tarik pengunjung di Kamboja, terutama Siam Reap yang merupakan kawasan pelancungan ternama. Namun kegiatan pelancungan yang tidak biasa tersebut memicu kekhuatiran dari publik dan aktivis HAM setempat. Sebabnya, aktiviti tersebut menempatkan anak-anak sebagai pihak yang dirugikan.
Menanggapi hal ini, pengarah kelompok HAM anak setempat Action Pour Les Enfants, Samleang Sella menyerukan agar pihak berkuasa lebih berhati-hati dan waspada dalam pendirian sekolah maupun panti asuhan setempat. "Ini menjadi peringatan keras bagi otoriti setempat untuk lebih berhati-hati terkait pembukaan panti asuhan," tuturnya. detikNews
Waha Long (32) yang juga merupakan pengasas yayasan Underprivileged Children School yang ada di wilayah Siam Reap, Kamboja dijerat dakwaan kekerasan seksual terhadap kakank-kanak. Jika didapati bersalah, dia terancam hukuman 5 tahun penjara.
"Dia membuat anak-anak remaja tersebut tinggal di rumahnya demi memberikan pelayanan seks kepada warga asing yang mendermakan dana kepadanya," ucap Ketua Division Antiperdagangan Manusiapolis setempat, Duong Thavary kepada AFP, Rabu (9/7/2014).
Menurut Duong, suspek dicurigai menyalurkan sedikitnya empat murid laki-laki untuk berhubungan seks dengan para penderma dana. KePolis setempat, lanjut Duong, juga akan memburu warga asing yang terlibat kes ini.
Penangkapan Waha Long ini terjadi setelah salah satu mantan sukarelawan tenaga pengajar di sekolah tersebut membuat laporan kepada polis tentang adanya perdagangan seks anak.
"Kami memiliki semua bukti untuk melawannya (Waha Long)," tegas Duong. Dijadualkan Waha Long akan mulai dibicarakan pada Rabu (9/7) ini.
Mengunjungi sekolah dan juga panti asuhan telah menjadi daya tarik pengunjung di Kamboja, terutama Siam Reap yang merupakan kawasan pelancungan ternama. Namun kegiatan pelancungan yang tidak biasa tersebut memicu kekhuatiran dari publik dan aktivis HAM setempat. Sebabnya, aktiviti tersebut menempatkan anak-anak sebagai pihak yang dirugikan.
Menanggapi hal ini, pengarah kelompok HAM anak setempat Action Pour Les Enfants, Samleang Sella menyerukan agar pihak berkuasa lebih berhati-hati dan waspada dalam pendirian sekolah maupun panti asuhan setempat. "Ini menjadi peringatan keras bagi otoriti setempat untuk lebih berhati-hati terkait pembukaan panti asuhan," tuturnya. detikNews
No comments:
Post a Comment