16/08/2014
Beijing, - Polis China
menangkap tujuh orang atas dugaan keterlibatan dalam sindikat yang
memaksa kanak-kanak sekolah menderma darah.
Mereka yang ditahan tersebut termasuk Huang, wakil ketua pusat darah yang dijalankan sebuah perusahaan di Wilayah Gansu. Enam orang lainnya yang ditangkap adalah lelaki-lelaki penganggur . Demikian dilaporkan kantor berita resmi China, Xinhua dan dilansir AFP, Sabtu (16/8/2014).
Perusahaan tersebut, Lanzhou Institute of Biological Products yang beralamat di kota Wuwei, merupakan salah satu pengeluar produk darah terbesar di China.
Disebutkan Xinhua, seorang teman Huang, Zhang dan beberapa teman Zhang memaksa murid-murid Sekolah Rendah dan menengah untuk pergi ke pusat darah tersebut guna menyumbangkan darah.
Menurut seorang pegawai biro keamanan publik di Wuwei, setidaknya delapan murid diwajibkan menyumbangkan darah, setidaknya sekali sebulan selama jangka waktu tujuh bulan. Para pelajar tersebut berumur mulai 10 tahun hingga 16 tahun. Di China, darah baru boleh disumbangkan secara legal sejak usia 18 tahun hingga 55 tahun.
Atas praktik ini, para pelaku mendapat bayaran sekitar 6,250 yuan. Para pelaku dilaporkan kerap memukuli anak-anak tersebut agar bersedia menyumbangkan darah mereka. Skandal ini akhirnya terungkap ketika salah seorang dari para siswa tersebut menceritakan hal ini kepada orangtuanya.
Mereka yang ditahan tersebut termasuk Huang, wakil ketua pusat darah yang dijalankan sebuah perusahaan di Wilayah Gansu. Enam orang lainnya yang ditangkap adalah lelaki-lelaki penganggur . Demikian dilaporkan kantor berita resmi China, Xinhua dan dilansir AFP, Sabtu (16/8/2014).
Perusahaan tersebut, Lanzhou Institute of Biological Products yang beralamat di kota Wuwei, merupakan salah satu pengeluar produk darah terbesar di China.
Disebutkan Xinhua, seorang teman Huang, Zhang dan beberapa teman Zhang memaksa murid-murid Sekolah Rendah dan menengah untuk pergi ke pusat darah tersebut guna menyumbangkan darah.
Menurut seorang pegawai biro keamanan publik di Wuwei, setidaknya delapan murid diwajibkan menyumbangkan darah, setidaknya sekali sebulan selama jangka waktu tujuh bulan. Para pelajar tersebut berumur mulai 10 tahun hingga 16 tahun. Di China, darah baru boleh disumbangkan secara legal sejak usia 18 tahun hingga 55 tahun.
Atas praktik ini, para pelaku mendapat bayaran sekitar 6,250 yuan. Para pelaku dilaporkan kerap memukuli anak-anak tersebut agar bersedia menyumbangkan darah mereka. Skandal ini akhirnya terungkap ketika salah seorang dari para siswa tersebut menceritakan hal ini kepada orangtuanya.
sumber:detikNews
No comments:
Post a Comment