Gambar mengerikan itu merupakan foto terbaru diyakini telah diunggah oleh para militan berjuang di Syria dan Irak sebagai sebahagian dari kempen propaganda mereka di dunia maya, seperti dilansir surat khabar the Daily Mail, Kamis (4/9).
Foto itu memperlihatkan sang bayi, yang terlihat berusia kurang dari enam bulan, berbaring telentang di atas sehelai bendera hitam terkait dengan kelompok pengganas di Timur Tengah.
Ketika bayi lain seusianya mungkin memiliki mainan yang tersebar di sekitar mereka, anak itu justru diposisikan di sebelah senapang Kalashnikov, pistol dan granat tangan.
Bayi di dalam gambar itu, yang telah diunggah di Twitter dengan tanda h/tag #IS, diyakini menjadi anak paling muda yang pernah digunakan sebagai sebahagian dari kempen media sosial kelompok ISIS.
Foto itu menyebabkan reaksi kemarahan di dunia maya, dengan satu pengguna menuduh ISIS menggunakan "bayi sebagai senjata untuk membunuh orang yang tidak bersalah".
Foto ini menjadi yang terbaru dalam serangkaian gambar mengejutkan yang menimbulkan kekhawatiran bahawa generasi anak-anak di wilayah itu boleh menjadi radikal sejak usia muda.
Bulan lalu, militan Khaled Sharrouf mengunggah gambar anaknya, diyakini masih berusia tujuh tahun, sedang memegang kepala seorang tentera Syria yang dipenggal di Twitter.
Ayahnya, yang dipercayai penjahat perang, mengunggah foto itu dengan judul: "Itu anak saya!".
Foto lain diunggah oleh Sharrouf memperlihatkan dia sedang berpose dengan tiga anaknya yang masih muda sambil mengenakan seragam kamuflase dan mengangkat senapang mesin (machine gun)
Amnesty International minggu ini menuduh ISIS telah melancarkan kempen pembunuhan massal secara sistematis, penculikan dan pembersihan etnik di Irak utara yang boleh mencapai jenayah perang.
sumber:merdeka.com
No comments:
Post a Comment