Wednesday, October 1, 2014

Lahirkan Anak Berkulit Hitam, Wanita ini Saman Bank Sperma

Rabu, 1 Oktober 2014 
 
SHUTTERSTOCK Gambar hiasan

WASHINGTON,  Seorang wanita kulit putih menyaman sebuah bank sperma kerana salah memberi wanita  itu sperma dari penderma berkulit hitam.

Jennifer Cramblett asal Ohio, AS saman Midwest Sperm Bank di Illionis ke Mahkamah Cook County kerana memberinya sperma milik seorang penderma berkulit hitam bukan sperma lelaki kulit putih seperti yang dimintanya.

Akibatnya, Jennifer dan pasangannya kesukaran untuk membesarkan puterinya yang kini sudah berusia dua tahun di lingkungan tempat tinggalnya yang seluruhnya dihuni warga berkulit putih.

Setelah mempelajari sejarah tiga penderma teratas, seperti dicantumkan dalam berkas gugatan, Jennifer dan pasangannya, Amanda Zinkon memilih penderma No. 380, yang berkulit putih.

Namun, doktor langganan Jennifer di Ohio kemudian menerima tabung berisi sperma dari donor No. 330 yang ternyata adalah seorang lelaki  berkulit hitam.

Wanita berusia 36 tahun itu mengetahui kesalahan itu pada April 2012 ketika sedang mengandung dan memesan sperma yang sama agar pasangan ini mendapatkan beberapa anak dari sperma yang sama.

Jennifer menyaman Midwest Sperm Bank kerana memberikan sperma dari penderma  yang salah dan menyalahi jaminan yang sudah diberikan. Jennifer juga merasa dirugikan secara emosi dan ekonomi.

Seorang kuasa hukum Midwest Sperm Bank mengatakan pihak perusahaan belum bersedia berkomentar kerana kes ini masih bergulir.

Berdasarkan gugatan itu, membesarkan seorang anak yang berasal dari campuran gen berbeda menjadi kesulitan tersendiri bagi Jennifer dan Amanda.

Apalagi keduanya tinggal di sebuah komuniti kecil yang seluruh penghuninya adalah warga berkulit putih. Jennifer, menurut berkas gugatan, dibesarkan di lingkungan dengan pandangan negatif terhadap warga non-kulit putih.

Jennifer bahkan tidak pernah bergaul dengan warga Afrika-Amerika hingga dia menuntut ilmu di Universiti  Akron.

"Akibat latar belakang dan cara dia dibesarkan, Jennifer menyedari dirinya memiliki keterbatasan budaya terkait hubungan dengan warga Afrika-Amerika terutama di Uniontown sebuah komuniti homogen kecil yang menurut Jennifer sangat tidak toleran dalam hal perbedaan ras," demikian isi gugatan Jennifer.

Dalam berkas gugatan itu juga disebutkan kesalahan terjadi kerana bank sperma itu masih menyimpan catatan dengan cara tulisan tangan dan bukan disimpan di dalam komputer. Hal inilah yang membuat kesalahan dalam membaca nombor penderma sperma.
Editor : Ervan Hardoko
Sumber: news.com.au/ KOMPAS.com

No comments:

Post a Comment