29/10/2014
Tel Aviv, - Seorang pemimpin
sekte poligami di Israel dijatuhi hukuman 30 tahun penjara oleh mahkamah
Israel. Hukuman ini dijatuhkan terhadap lelaki berumur 64 tahun itu atas
dakwaan kejahatan seksual terhadap isteri-isteri dan anak-anak
perempuannya.
Goel Ratzon dinyatakan bersalah atas beberapa dakwaan kejahatan seks termasuk pemerkosaan, pencabulan dan inses.
Media Israel melaporkan seperti dilansir BBC, Rabu (29/10/2014), Ratzon memiliki 21 isteri yang telah memberinya lebih dari 30 anak. Di dalam perbicaraan, Ratzon membantah dakwaan yang dijeratkan padanya. Menurutnya, para wanita tersebut memilih hidup bersama dirinya atas kemauan mereka sendiri, bukan paksaan.
Keputusan yang dikeluarkan Mahkamah Daerah Tel Aviv ini terjadi empat tahun setelah Ratzon ditangkap dalam operasi polis .
Hasil penyiasatan menunjukkan, Ratzon memiliki beberapa rumah di kota Tel Aviv tempat dia menempatkan para wanita dan anak-anak tersebut. Disebutkan bahawa mereka tinggal di rumah-rumah dalam kondisi mengerikan.
Menurut media Israel, setelah mengikuti pertemuan, para wanita tersebut dipaksa memutus semua hubungan dengan keluarga dan teman-teman mereka. Di mahkamah juga terungkap, Ratzon mengancam akan membahayakan para wanita dan anak-anak tersebut jika mereka tidak mematuhinya.
Ratzon diketahui memiliki kekuasaan penuh atas para isteri dan anak-anaknya. Termasuk memaksa mereka mentato namanya dan kadang-kadang gambar dirinya, di tubuh mereka.
Goel Ratzon dinyatakan bersalah atas beberapa dakwaan kejahatan seks termasuk pemerkosaan, pencabulan dan inses.
Media Israel melaporkan seperti dilansir BBC, Rabu (29/10/2014), Ratzon memiliki 21 isteri yang telah memberinya lebih dari 30 anak. Di dalam perbicaraan, Ratzon membantah dakwaan yang dijeratkan padanya. Menurutnya, para wanita tersebut memilih hidup bersama dirinya atas kemauan mereka sendiri, bukan paksaan.
Keputusan yang dikeluarkan Mahkamah Daerah Tel Aviv ini terjadi empat tahun setelah Ratzon ditangkap dalam operasi polis .
Hasil penyiasatan menunjukkan, Ratzon memiliki beberapa rumah di kota Tel Aviv tempat dia menempatkan para wanita dan anak-anak tersebut. Disebutkan bahawa mereka tinggal di rumah-rumah dalam kondisi mengerikan.
Menurut media Israel, setelah mengikuti pertemuan, para wanita tersebut dipaksa memutus semua hubungan dengan keluarga dan teman-teman mereka. Di mahkamah juga terungkap, Ratzon mengancam akan membahayakan para wanita dan anak-anak tersebut jika mereka tidak mematuhinya.
Ratzon diketahui memiliki kekuasaan penuh atas para isteri dan anak-anaknya. Termasuk memaksa mereka mentato namanya dan kadang-kadang gambar dirinya, di tubuh mereka.
sumber:detikNews
No comments:
Post a Comment