Wednesday, October 29, 2014

Peguam dihukum kerana kritik melalui Tweeter

Selasa, 28 Oktober 2014
 
BBC Pemerintahan Raja Abdullah meningkatkan pengawasan atas internet sejak Musim Semi Arab 2011.

KOMPAS.COM - Mahkamah Arab Saudi menjatuhkan hukuman penjara lima hingga delapan tahun kepada tiga penasehat undang-undang yang mengkritik sistem peradilan kerajaan itu.

Kantor berita Saudi Press Agency (SPA) menyebutkan, ketiganya dinyatakan bersalah kerana menentang penguasa dan melecehkan sistem peradilan. Ketiganya menulis pesan di Twitter yang antara lain mengatakan sistem mahkamah di kerajaan itu sebagai 'terbelakang'.

Namun SPA tidak melaporkan lebih terperinci tentang pendapat yang menyebabkan dijatuhinya hukuman penjara tersebut.

 Mahkamah juga melarang para penasehat undang-undang untuk berkomunikasi melalui   media sosial maupun media lainnya dengan memperingatkan mereka akan dimonitor dan boleh mendapat hukuman yang sama dengan ketiga pesalah.

Arab Saudi tidak memberikan ruang banyak buat pembangkang politik, khususnya sejak maraknya gerakan rakyat yang disebut Musim Semi Arab tahun 2011 yang mendorong jatuhnya beberapa diktator di kawasan Timur Tengah.

Bulan Februari tahun ini, lembaga pegiat kebebasan media yang bermarkas di Perancis -Reporters Without Borders atau RSF- mengatakan pemerintah Kerajaan Arab Saudi meningkatkan pengawasan dan kawalan atas media, khususnya media internet.

RSF juga menggolongkan Arab Saudi masuk dalam daftar Musuh Internet kerana amat agresif dalam kebijakan internet, termasuk menangkap orang-orang yang menulis kritik di internet.
Editor : Egidius Patnistik
Sumber: BBC Indonesia

No comments:

Post a Comment