1/10/14
Surat khabar the Independent melaporkan, Selasa (1/10), sejumlah penganalisis mengkritik keputusan liga yang menerapkan double standard dalam kes semacam itu. Mereka mempersoal mengapa Abdullah, seorang muslim yang taat, harus diberi sanksi tendangan penalti kerana selebrasinya itu sedangkan pemain Kristian melakukan hal serupa kepada Tuhannya tidak disanksi.
Jurucakap liga Michael Signora kelmarin membenarkan seharusnya Abdullah tidak dikenakan sanksi.
Menurut peraturan liga, pemain dilarang merayakan apa pun ketika
sedang dalam permainan .
Namun untuk kes selebrasi semacam dilakukan Abdullah biasanya masih dibolehkan.
No comments:
Post a Comment