Thursday, November 27, 2014

Gelandangan di China rajin baca buku di perpustakaan

26/11/14

Di China, gelandangan dan pemulung rajin baca buku di perpus
Perpustakaan buat pemulung di Hangzhou, China. ©2014 Merdeka.com/CCTV News 
Ada pemandangan berbeda di Perpustakaan Awam Kota Hangzhou. Saban hari, datang lelaki-lelaki berpakaian lusuh membaca buku, akhbar, bahkan mengakses Internet. 
 
Mereka adalah tunawisma setempat. Jumlah mereka bahkan lebih ramai dibandingkan pelajar atau pegawai.

Salah seorangnya adalah Zhang Kai. Tunawisma 76 tahun ini sehari-hari menyambung hidup sebagai pemungut barang terpakai. Dia mengaku datang ke perpustakaan murni untuk membaca, bukan sekadar numpang tidur atau mencari makanan percuma. Sebelum baca buku, Kai selalu mencuci tangan supaya lembaran kertas tidak kotor oleh tangannya yang kadang penuh debu atau noda.

"Saya suka baca buku. Membaca dapat mengurangi rasa sedih kerana penderitaan hidup," ujarnya seperti dilansir stesyen televisyen CCTV News, Selasa (25/11).
Tunawisma lainnya, bernama Chen Hu, mengaku suka membaca akhbar dan jurnal untuk mengetahui isu-isu dunia terbaru. Dia mengaku masih berusaha mencari pekerjaan tetap. Bila perpustakaan tutup jam 9 malam, maka dia beralih ke pelataran bank di bangunan sebelah untuk tidur.

Ketua Perpustakaan Hangzhou Liang Liang mengaku pihaknya mengizinkan gelandangan, pengemis, ataupun pemulung membaca sepanjang hari. Kebijakan itu sudah berjalan 28 tahun terakhir.
"Mereka tidak bermaksud buruk. Mereka hanya ingin membaca, kenapa harus dilarang," ujarnya.
sumber: Merdeka.com

Tak sekadar mengizinkan mereka baca dan membaur dengan pengunjung lain, pihak perpus juga menyediakan air minum gratis, sambungan Internet lewat wi-fi, serta membolehkan para tunawisma duduk di ruang baca berpendingin udara.

"Kami membolehkan mereka membawa barang-barang bawaan, termasuk benda rongsokan bila mereka bekerja sebagai pemulung. Tapi kalau perpus tutup, kami minta mereka tidak lupa membawa kembali barang-barang itu," kata Liang.
Masyarakat mengagumi kebijakan perpustakaan ini. Koran setempat menobatkan lembaga itu sebagai "perpustakaan paling hangat di seantero China"
Sumber: Merdeka.com

No comments:

Post a Comment