Thursday, November 6, 2014

Gila! Para Pengemis Ini Mutilasi Unta Untuk Menarik Simpati dan Wang

Oleh: Erwin Kusumah
CHINA, FOKUSJabar.com:  
Para pengemis di China nekat memutilasi unta demi menarik perhatian, simpati dan wang dari orang disekitarnya. Aksi itu dilakukan dengan membungkuk dilantai sambil membawa unta yang terpincang-pincang.
Pengemis Unta di China. (Foto : odditycentral.com)

Trik tersebut banyak menarik simpati bahkan memutilasi bahagian tubuh hewan telah menjadi trend. Banyak sekali pengemis di China melakukan hal yang sama kerana dapat menaruh simpatik sehingga orang disekitar menyumbangkan wang untuk membantu hewan malang tersebut.

Dilansir dari Odditycentral, laporan berita dari media setempat menunjukan bahawa para pengemis terlihat membawa unta yang terluka di beberapa kota lainnya, seperti Kota Shenzhen, Wenzhoum Shaoxing, Xiamin, Guangzhou, dan Hefei.
Aksi mutilasi tersebut banyak disorot oleh para aktivis pembela hak hewan di China. Mereka memperingatkan publik agar tidak memberikan wang kepada para pengemis yang menggunakan hewan cacat untuk mendatangkan simpati pejalan kaki. Cacat tersebut dipercayai kerana bahagian tubuhnya dimutilasi oleh si pengemis.
Pengemis Unta di China. (Foto : odditycentral.com)

Seorang pengemis bermodus unta pincang tersebut terekam dalam sebuah foto di kota Fuzho, Provinsi Fujian, bahagian tenggara China. Dalam foto tersebut, terlihat pengemis sedang membawa unta cacat dibelakangnya. Polis  mengindikasi bahawa unta malang itu telah sengaja dimutilasi oleh si pengemis.

Sebaliknya pengemis itu mengklaim, justru mereka lah yang menyelamatkan unta tersebut, setelah sebelumnya terlindas kereta. Mereka membantah telah memutilasi bahagian tubuh unta itu. Mereka sengaja mengemis kerana perlu memberi makan unta malang tersebut. Namun, menurut keterangan polis , cerita itu hanya rekaan pengemis dengan dalih menolong hewan tersebut.

Sisa jumlah unta liar dibahagian barat laut Gurun Gobi, China hanya ada 600 ekor. Sementara, hanya tersisa 800 ekor unta di Mongolia. Jumlah hewan yang tinggal sedikit itu, membuat populasinya terancam boleh punah dan harus dilindungi.
China belum mempunyai aturan hukum yang jelas untuk menghukum orang-orang yang berbuat kejam terhadap hewan. (**)

No comments:

Post a Comment