2 November 2014

Maurice Asola Fadola, penipu para wanita kesepian dan rumah mewahnya di Accra, Ghana.
ACCRA, KOMPAS.com - Seorang lelaki asal Ghana merayu
sejumlah wanita Eropah yang kesepian melalui web kencan di internet
dan meraup wang ratusan ribu poundsterling dari para korbannya.
Maurice Asola Fadola memang jaguh merayu wanita yang sedang kesepian. Fadola tak segan mengirim bunga ketika mangsanya menyambut ulang tahun dan menghujani mereka dengan pujian hingga puisi romantis.
Setelah korbannya mulai mempercayai dirinya, Fadola kemudian mengaku sedang kesulitan kewangan dan meminta para korbannya mengirimkan wang. Wang dari para korbannya itu dia gunakan untuk membangun sebuah rumah mewah, yang di beberapa bahagiannya dilapisi emas, dekat ibu kota Accra.
Setelah sekitar tiga tahun beraksi, Fadola berhasil menipu 19 wanita Inggeris dan diyakini dari para wanita itu Fadola berhasil meraup 800,000 poundsterling .
Salah seorang tipuan Fadola adalah dia mengaku sebagai seorang major jenderal asal AS yang sedang bertugas di Irak dan memerlukan wang untuk biaya perawatan medis, masalah pabean hingga menyogok atasan agar dia boleh keluar dari ketenteraan.
Investasi "bodong"
Salah seorang korbannya adalah Katherine Clark (71) asal Southsea, Hampshire. Wanita tua itu kini berada di Ghana untuk memberikan bukti soal penipuan Fadola kepada pihak berkuasa undang-undang setempat.
Katherine, yang sudah menjanda selama 30 tahun sejak suaminya meninggal dunia, merasa mendapatkan kembali kehangatan seorang lelaki ketika mengenal Fadola melalui sebuah web kencan online. Kepada Katherine, Fadola mengaku bernama Bruce, seorang kontraktor yang tinggal di London.
"Dia membuat saya merasa selesa, dia membuat saya merasa diperlukan dan saya yakin lelaki ini adalah sosok nyata. Intinya, saya merasa sangat senang," ujar Katherina.
Setelah berhasil meraih kepercayaan Katherine, Fadola kemudian mengatakan dia akan pindah ke Ghana untuk mengembangkan usaha perlombongan. Dengan alasan itulah dia meminta wang dari Katherine.
Tak hanya memberi wang, Katherine bahkan menyempatkan diri terbang ke Ghana dengan harapan boleh bertemu dengan Bruce.
Di Ghana, Katherine bertemu Fadola yang mengaku sebagai pemandu peribadi Bruce. Fadola lalu membawa Katherine ke kediaman "Bruce" yang mewah. Di sana pula Fadola memperlihatkan sejumlah emas sebagai bukti investasi usaha perlombongan Bruce bukan omong kosong.
Fadola kemudian membual bahawa Bruce terlibat masalah dengan undang-undang dan memerlukan wang sebagai jaminan.
Terbongkar
Dalam kes lain, Dena White, seorang janda berusia 57 tahun, kehilangan rumahnya setelah dia menggadaikan kembali propertinya itu dan menggunakan tabungannya sebesar 50,000 poundsterling untuk membantu Fadola yang kali ini mengaku bernama Steve Moon.
Kepada Dena, Fadola alias Steve Moon mengaku dia tengah terlibat dalam satu sengketa undang-undang terkait medal penghargaan yang diperolehnya di saat menjalankan tugas negara sebagai anggota angkatan darat.
Fadola meminta bantuan kepada Dena kerana dia kesulitan untuk mengakses tabungannya kerana dia masih menjalankan tugas di Irak.
Kejahatan Fadola terungkap ketika dia akan mengajukan visa Inggeris. Saat mengajukan visa itulah Fadola membeberkan identiti sebenarnya ke Badan Jenayah Nasional, yang sedang menyiasat kes seorang wanita cacat yang dipaksa menjual rumahnya dan mengirimkan wangnya ke Ghana.
Kini setelah tiga tahun beraksi, Fadola kena batunya dan mendapatkan ganjaran hukuman lima tahun penjara dan dia harus mengembalikan seluruh wang yang diperolehnya dari para perempuan itu.
Fadola diyakini tidak hanya mengincar perempuan Inggeris. Aksi tipu-tipu lelaki Ghana itu ternyata menyebar di Inggeris, Perancis, Itali dan AS.
Maurice Asola Fadola memang jaguh merayu wanita yang sedang kesepian. Fadola tak segan mengirim bunga ketika mangsanya menyambut ulang tahun dan menghujani mereka dengan pujian hingga puisi romantis.
Setelah korbannya mulai mempercayai dirinya, Fadola kemudian mengaku sedang kesulitan kewangan dan meminta para korbannya mengirimkan wang. Wang dari para korbannya itu dia gunakan untuk membangun sebuah rumah mewah, yang di beberapa bahagiannya dilapisi emas, dekat ibu kota Accra.
Setelah sekitar tiga tahun beraksi, Fadola berhasil menipu 19 wanita Inggeris dan diyakini dari para wanita itu Fadola berhasil meraup 800,000 poundsterling .
Salah seorang tipuan Fadola adalah dia mengaku sebagai seorang major jenderal asal AS yang sedang bertugas di Irak dan memerlukan wang untuk biaya perawatan medis, masalah pabean hingga menyogok atasan agar dia boleh keluar dari ketenteraan.
Investasi "bodong"
Salah seorang korbannya adalah Katherine Clark (71) asal Southsea, Hampshire. Wanita tua itu kini berada di Ghana untuk memberikan bukti soal penipuan Fadola kepada pihak berkuasa undang-undang setempat.
Katherine, yang sudah menjanda selama 30 tahun sejak suaminya meninggal dunia, merasa mendapatkan kembali kehangatan seorang lelaki ketika mengenal Fadola melalui sebuah web kencan online. Kepada Katherine, Fadola mengaku bernama Bruce, seorang kontraktor yang tinggal di London.
"Dia membuat saya merasa selesa, dia membuat saya merasa diperlukan dan saya yakin lelaki ini adalah sosok nyata. Intinya, saya merasa sangat senang," ujar Katherina.
Setelah berhasil meraih kepercayaan Katherine, Fadola kemudian mengatakan dia akan pindah ke Ghana untuk mengembangkan usaha perlombongan. Dengan alasan itulah dia meminta wang dari Katherine.
Tak hanya memberi wang, Katherine bahkan menyempatkan diri terbang ke Ghana dengan harapan boleh bertemu dengan Bruce.
Di Ghana, Katherine bertemu Fadola yang mengaku sebagai pemandu peribadi Bruce. Fadola lalu membawa Katherine ke kediaman "Bruce" yang mewah. Di sana pula Fadola memperlihatkan sejumlah emas sebagai bukti investasi usaha perlombongan Bruce bukan omong kosong.
Fadola kemudian membual bahawa Bruce terlibat masalah dengan undang-undang dan memerlukan wang sebagai jaminan.
Terbongkar
Dalam kes lain, Dena White, seorang janda berusia 57 tahun, kehilangan rumahnya setelah dia menggadaikan kembali propertinya itu dan menggunakan tabungannya sebesar 50,000 poundsterling untuk membantu Fadola yang kali ini mengaku bernama Steve Moon.
Kepada Dena, Fadola alias Steve Moon mengaku dia tengah terlibat dalam satu sengketa undang-undang terkait medal penghargaan yang diperolehnya di saat menjalankan tugas negara sebagai anggota angkatan darat.
Fadola meminta bantuan kepada Dena kerana dia kesulitan untuk mengakses tabungannya kerana dia masih menjalankan tugas di Irak.
Kejahatan Fadola terungkap ketika dia akan mengajukan visa Inggeris. Saat mengajukan visa itulah Fadola membeberkan identiti sebenarnya ke Badan Jenayah Nasional, yang sedang menyiasat kes seorang wanita cacat yang dipaksa menjual rumahnya dan mengirimkan wangnya ke Ghana.
Kini setelah tiga tahun beraksi, Fadola kena batunya dan mendapatkan ganjaran hukuman lima tahun penjara dan dia harus mengembalikan seluruh wang yang diperolehnya dari para perempuan itu.
Fadola diyakini tidak hanya mengincar perempuan Inggeris. Aksi tipu-tipu lelaki Ghana itu ternyata menyebar di Inggeris, Perancis, Itali dan AS.
| Editor | : Ervan Hardoko |
| Sumber | : Mirror |
No comments:
Post a Comment