Saturday, November 1, 2014

Rasuah, menteri hingga jenderal dihukum mati

1/11/14

Nekat korupsi, menteri sampai jenderal di China ini dihukum mati
Dirjen KA Zhang Shuguang yang dihukum mati tahun ini. ©2014 Merdeka.com
Merdeka.com - Minggu ini, muncul laporan dilansir Kantor Berita Xinhua bahawa terdapat peningkatan trend suspek kes rasuah di China memilih bunuh diri. Tindakan nekat itu dilakukan, setelah nama mereka muncul di media massa. Pencuri  wang negara tersebut ketakutan bila sampai ditangkap polis dan mati di hadapan regu tembak. Motifnya selain malu, adalah melindungi keluarga mereka supaya tidak ikut dihukum kalau sampai kesnya dibuka lebar.

Pada 2013, total tercatat 23 kematian tidak lazim dialami pegawai China baik di pusat maupun daerah. Semuanya adalah pegawai eselon tinggi maupun pegawai rendahan yang terjerat korupsi. Sedangkan sejak awal tahun hingga Julai lalu, sudah ada enam pegawai China lainnya bunuh diri.

Sejak kepemimpinan Presiden Deng Xiaoping pada akhir 1980-an, Negeri Tirai Bambu berbenah. Akuntabiliti penggunaan wang negara diperketat, kendati korupsi masih menggila.

Pencurian wang negara benar-benar mewabak saat negara itu membuka diri pada ekonomi pasar memasuki abad 21. Banyak investasi asing masuk, ekonomi konstan tumbuh 9 peratus, sehingga muncul orang kaya baru (OKB) baik dari swasta maupun pejabat berlatar anggota Parti Komunis China.
Wujudnya mulai dari proyek fiktif, sogok menyogok, sampai alih nama aset negara jadi aset pribadi. Komplet korupnya, dari Ibu Kota Beijing sampai pedesaan di Sichuan. Mau tahu seberapa parah korupsi di Negeri berpenduduk terbanyak dunia itu?

Laporan Badan Pemeriksa Keuangan China pada 2006 menunjukkan di tahun anggaran sebelumnya, ada 114 kasus penggunaan dana tidak jelas. Praktik lancung tersebut menjerat 26 kementerian, dengan perkiraan kerugian negara sebesal USD 510 juta (setara Rp 6,18 triliun). Itu baru yang diungkap ke publik.

Sejak dilantik pada 14 Maret 2013, Presiden China Xi Jinping mengobarkan perang melawan korupsi. Dia bersumpah membenahi birokrasi supaya tidak ada lagi kebocoran anggaran akibat dicuri abdi negara bermoral bejat.

Sebelum Jinping berkuasa, pemberantasan korupsi marak tapi kurang mengerikan buat koruptor kakap. Dulu, pegawai yang juga anggota Parti Komunis China boleh memanfaatkan koneksi politik untuk menghindari penjara.

Tapi Presiden ke-7 China itu punya strategi lebih canggih dibanding para pendahulunya dalam memberantas korupsi. Tahu hukuman mati tak akan efektif bila hanya menimpa pelaku rendahan, dia mensasarkan pegawai tinggi dulu yang kena hukuman paling berat. Khususnya menteri dan pegawai tinggi sekelas direktur jenderal.

Sang presiden punya ungkapan terkenal soal strateginya dalam pemberantasan korupsi. "Saya mengincar harimau, baru berikutnya lalat."

Tak sampai 12 bulan, hasilnya kelihatan dengan maraknya kes bunuh diri tersangka korupsi. Di era pemerintahan baru ini, petinggi parti pun tak boleh mengelak dari tali gantung . Alhasil pegawai menengah dan pegawai kroco yang korup resah.

Siapa saja pejabat kakap awam dan militer yang telah dijatuhi hukuman mati selama era Jingping lalu bikin koruptor lain kelang kabut? Berikut rangkumannya oleh merdeka.com. Selamat membaca dan merenungkan!
merdeka.com

No comments:

Post a Comment