Selasa, 18 November 2014
Reuters
Militan
ISIS mengeksekusi seorang wanita peguam HAM Irak dengan ditembak
di lapangan Spada 22/9 (foto: ilustrasi anggota ISIS).
BAGHDAD - Gerombolan Negara Islam Irak dan Syria(ISIS)
dilaporkan membunuh lima orang dalam satu keluarga, setelah menolak
menikahkan puteri mereka dengan seorang anggota ISIS. Demikian
Kementerian HAM Irak menjelaskan.
Dalam pernyataan yang diunggah
ke web resminya, Ahad (16/11/2014), Kementerian HAM Irak mengatakan
ISIS mengeksekusi ayah, ibu dan tiga anak mereka. Tak hanya itu, ISIS
menculik sang puteri yang berusia 14 tahun dan dibawa ke lokasi yang
tidak diketahui.
Eksekusi itu dilakukan, setelah keluarga tersebut
menolak menikahkan puteri mereka dengan seorang anggota ISIS bernama
Jamal Saddam alias Abu Abdallah.
Pernyataan Kementerian HAM Irak
ini tidak menjelaskan lokasi kejadian itu dan hanya menyebut insiden itu
sebagai sebuah kjenayah yang mengerikan.
ISIS pada awal tahun
ini membuat serangan kilat yang mengakibatkan sebahagian wilayah utara
Irak jatuh ke tangan kelompok militan itu.
Tak lama setelah
menguasai sebahagian wilayah Irak dan Surih, ISIS kemudian
memproklamasikan berdirinya Kekalifahan Islam yang menerapkan hukum
Islam secara mutlak.
Akibat invasi ISIS yang tak kunjung berakhir
dan berulangnya eksekusi pemenggalan terhadap sejumlah sandera, sejumlah
negara Barat dan Arab membentuk koalisi yang ketika ini melakukan
serangkaian serangan udara terhadap ISIS di Irak dan Syria.
sumber: TRIBUNNEWS.COM
No comments:
Post a Comment