17/11/14
Pasangan setia sehidup semati asal Derby, England, itu menolak saling terpisahkan satu sama lain selama hidup mereka. Ketika kesihatan Malvis kian memburuk, Stevenson ikut menemani isterinya tinggal di rumah jompo, seperti dilansir surat khabar the Telegraph, Isnin (17/11).
Anak saudara mereka, Stephen Creswell, 63 tahun, dari Belper, mengatakan pasangan itu tidak tahan jika dipisahkan.
"Mereka memang sudah ditakdirkan bersama, setia, sehidup semati," kata dia.
Selama beberapa bulan Stevenson dan isterinya tinggal di rumah jompo di Derby.
Tidak seperti isterinya, Stevenson masih dalam keadaan sihat dan dia tidak sedang menunggu ajal menjemput.
"Mereka sedang di dalam kamar di rumah jompo itu pada pukul 10.50 ketika Mavis meninggal pada 3 November," kata Creswell.
"Jururawat memberitahu Harry dengan cara yang sangat santun. Dia lalu melihat Harry menitikkan air mata. Kemudian dia keluar kamar dan ketika kembali beberapa minit kemudian Harry sudah meninggal."
Pasangan itu bertemu di sebuah perkumpulan remaja ketika usia mereka 16 tahun. Setahun kemudian Harry ikut bertempur ke medan juang dalam Perang Dunia Kedua pada 1943.
Pasangan itu kemudian berkahwin tidak lama setelah Stevenson kembali dari perang.
Meski mereka tidak dikurniakan anak, tapi keduanya sangat mencintai keluarga besar mereka.
"Mereka tidak pernah mau hidup tanpa pasangannya. Kematian mereka sungguh akhir yang sempurna," ujar Creswell
sumber: Merdeka.com
No comments:
Post a Comment