Selasa, 11 November 2014

KOMPAS/ANDRI, AP PHOTO/ANDY WONG
Respons ketua pemerintahan negara asing terhadap Presiden Joko Widodo dan Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Harian terkemuka di Amerika Syarikat (AS) The Wall Street Journal di dalam lamannya, Selasa (11/11/2014) mengulas banyak soal Presiden Joko Widodo
yang memulai debutnya dalam kancah internasional di hadapan para
investor asing dan diplomat pada KTT Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik
(APEC) di Beijing, China.
“Jokowi jelas menjadi bintang pentas dalam konferensi tingkat
tinggi Asia pada November,” ujar Ernest Bower, direktur utama kantor
konsultan usaha BowerGroupAsia. “Setiap pemimpin ingin menemuinya dan
menilai bagaimana pandangannya tentang Indonesia serta peranannya di
kawasan dan dunia.” (BACA: Jokowi Diperhitungkan Dunia)
Salah satu alasan di balik popularitinya, menurut Bower, adalah
terpilihnya Joko Widodo seiringan dengan kemunculan Indonesia di
tingkat global.
“Indonesia sedang menanjak, dan bangsa ini memiliki kepercayaan untuk
menegaskan diri dalam urusan perniagaan secara kreatif terkait usaha
menentukan masa depan sendiri,” ujarnya. “Saya berharap Jokowi akan
mulai menemukan suaranya di sekitar tema-tema tersebut.”
Perhentian pertama Joko Widodo adalah Beijing, tempat 21 negara
anggota forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), termasuk pula
Amerika Syarikat, Rusia, dan Jepun, berkumpul untuk membicarakan
masalah-masalah perdagangan dan usaha. Joko Widodo memberikan pidato
sepanjang kira-kira 13 minit pada Isnin berjudul “Partnership for a
Better Connected Asia-Pacific: A View from Indonesia.”
Ketika berada di hadapan wartawan pada Jumaat mengenai kemungkinan fokus
perbahasan saat berada di Cina, dia menjawab “konektiviti.” Di Bali tahun
lalu, para pemimpin APEC setuju untuk mengembangkan “kerangka
konektiviti” demi dapat mengintegrasikan negara-negara di tingkat
regional dengan lebih baik.
Saat ditanya untuk menjelaskan lebih jauh, Joko Widodo mengatakan,
“Layaknya berbagai hubungan di Indonesia. Antarpulau, antarkota,
antarnegara, dalam bingkai perekonomian.”
Selain pelbagai pernyataan terbukanya, Joko Widodo akan mengadakan
pertemuan dengan para pemimpin dunia untuk kali pertama. Banyak pihak
menanti bagaimana dia akan memberikan isyarat akan tekad Indonesia untuk
bergabung dengan bank pembangunan yang dipimpin Cina—dan ditentang oleh
Jepun dan Amerika Syarikat. Dunia pun menanti bagaimana Presiden akan
memberikan kejelasan mengenai posisi Indonesia dalam hal sengketa
wilayah Laut Cina Selatan.

Pada Minggu, Joko Widodo bertemu dengan Perdana Menteri Cina, Li
Keqiang. Keduanya berjanji untuk menjalin hubungan dagang dan
perekonomian lebih erat dalam hal investasi projek-projek infrastruktur
di Indonesia, demikian khabar dari kantor berita Cina, Xinhua. (BACA: Jokowi Kritik Produk Cina)
Para insan bisnis di Jakarta berharap Joko Widodo akan memanfaatkan
peluang untuk belajar mengenai projek-projek infrastruktur yang dapat
diterapkan di Indonesia.
“Ia ingin melihat sejumlah projek dan hal-hal yang dapat ia
kerjakan,” ujar Chris Kanter, wakil ketua Kamar Dagang dan Industri
Indonesia. Chris menyinggung beberapa projek infrastruktur seperti
kereta cepat yang akan beroperasi di Xinjiang, Cina, pada bulan ini.
Rombongan Joko Widodo juga bertemu dengan para investor dan pemimpin
usaha seperti direktur Freeport-McMoRan Copper & Gold, Rio Tinto,
HTC Corporation, dan Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation.
Mereka semua dijadualkan hadir dalam KTT APEC.
Dengan para investor, “ia adalah sosok yang akan bertanya, ‘projek
apa yang ingin anda kerjakan,’” bukan hanya menandatangani nota
kesepahaman projek-projek tertentu, ujar Chris. “Banyak pihak memintanya
untuk [menandatangani] nota kesepahaman, ia menolak semuanya,” ujar
Chris.
Dari Beijing, Joko Widodo akan terbang ke Naypyidaw, Myanmar, untuk
menghadiri pertemuan Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara. Setelah itu,
ia kemudian bertolak ke Australia demi menghadiri KTT G20.
Namun pujian itu bukannya mendapat simpati dari dalam negeri.
Politisi Parti Gerindra Desmond J Mahesa mengkritik pidato Jokowi di
KTT APEC itu dengan menyebutnya mirip pidato "pedagang barang". (BACA SELENGKAPNYA: Politisi Gerindra Bilang Pidato Jokowi di KTT APEC Seperti Pedagang Barang)
No comments:
Post a Comment