16 Novmber 2014
Jorge Beltrano (53) dan isterinya Isabel Cristina Peres (53) terbukti bersalah dimahkamah atas kes membunuh dan memakan mangsanya
BRASILIA, Seorang lelaki Brasil bersama
dua isterinya ditangkap polis setelah membunuh seorang wanita
tunawisma dan memberikan daging korban kepada anaknya yang berusia satu
tahun.
Mahkamah Olinda, Brazil menyatakan Jorge Beltrano (53), isterinya Isabel Cristina Peres (53) dan isteri mudanya Bruna Cristina da Silva (28) terbukti memujuk Jessica da Silva (17) datang ke rumah mereka dengan alasan akan diberi pekerjaan.
Namun, setibanya di kediaman ketiga orang itu Jessica malah dibunuh dan dimutilasi. Untuk menghilangkan jejak pembunuhan itu, ketiga orang tersebut kemudian memakan daging korbannya.
Jorge Beltrano dan kedua isterinya bahkan masih menyisakan daging korbannya untuk keesokan harinya setelah dibumbui garam dan jintan.
Dalam perbicaraan terungkap bahawa ketiga kanibal itu juga memberikan daging korban untuk anaknya yang baru berusia satu tahun.
Trio kanibal itu mengaku mereka adalah anggota sebuah ajaran sesat yang ingin mengurangi jumlah penduduk dunia. Setelah menjalani perbicaraan selama 40 jam, ketiga orang itu mengakui perbuatan mengerikan mereka.
Majlis hakim Mahkamah Olinda akhirnya menjatuhkan hukuman penjara 23 tahun untuk Negromonte dan masing-masing 20 tahun penjara untuk kedua isterinya . Ketiganya dinyatakan terbukti bersalah atas kejahatan yang terjadi pada 2008 itu.
Di bahagian awal perbicaraan dipercayai ketiga orang ini bahkan menjual kueh berisi daging korbannya itu dengan menyebutnya berisi daging ayam. Mereka menjual kueh-kueh tersebut kepada siapa saja termasuk anak-anak sekolah.
"Kami kerap dihidangkan kejahatan paling keji namun tak pernah kes kanibalisme," kata jaksa penuntut Eliane Gaia.
"Kami tak pernah mendapatkan kes manusia menyantap manusia lainnya. Ketiga orang ini melakukannya dengan ringan, dingin dan tanpa rasa berdosa terhadap para korbannya," lanjut Eliane.
Ketiga kanibal itu masih harus menjalani perbicaraan untuk dua kes lainnya yaitu pembunuhan perempuan berusia 31 tahun pada Februari 2012 dan pada Mac 2012. Iblis itu membunuh seorang gadis berusia 20 tahun.
Mahkamah Olinda, Brazil menyatakan Jorge Beltrano (53), isterinya Isabel Cristina Peres (53) dan isteri mudanya Bruna Cristina da Silva (28) terbukti memujuk Jessica da Silva (17) datang ke rumah mereka dengan alasan akan diberi pekerjaan.
Namun, setibanya di kediaman ketiga orang itu Jessica malah dibunuh dan dimutilasi. Untuk menghilangkan jejak pembunuhan itu, ketiga orang tersebut kemudian memakan daging korbannya.
Jorge Beltrano dan kedua isterinya bahkan masih menyisakan daging korbannya untuk keesokan harinya setelah dibumbui garam dan jintan.
Dalam perbicaraan terungkap bahawa ketiga kanibal itu juga memberikan daging korban untuk anaknya yang baru berusia satu tahun.
Trio kanibal itu mengaku mereka adalah anggota sebuah ajaran sesat yang ingin mengurangi jumlah penduduk dunia. Setelah menjalani perbicaraan selama 40 jam, ketiga orang itu mengakui perbuatan mengerikan mereka.
Majlis hakim Mahkamah Olinda akhirnya menjatuhkan hukuman penjara 23 tahun untuk Negromonte dan masing-masing 20 tahun penjara untuk kedua isterinya . Ketiganya dinyatakan terbukti bersalah atas kejahatan yang terjadi pada 2008 itu.
Di bahagian awal perbicaraan dipercayai ketiga orang ini bahkan menjual kueh berisi daging korbannya itu dengan menyebutnya berisi daging ayam. Mereka menjual kueh-kueh tersebut kepada siapa saja termasuk anak-anak sekolah.
"Kami kerap dihidangkan kejahatan paling keji namun tak pernah kes kanibalisme," kata jaksa penuntut Eliane Gaia.
"Kami tak pernah mendapatkan kes manusia menyantap manusia lainnya. Ketiga orang ini melakukannya dengan ringan, dingin dan tanpa rasa berdosa terhadap para korbannya," lanjut Eliane.
Ketiga kanibal itu masih harus menjalani perbicaraan untuk dua kes lainnya yaitu pembunuhan perempuan berusia 31 tahun pada Februari 2012 dan pada Mac 2012. Iblis itu membunuh seorang gadis berusia 20 tahun.
Editor | : Ervan Hardoko |
Sumber | : AFP/ KOMPAS.com |
No comments:
Post a Comment