Wednesday, December 24, 2014

Keputusan Bersejarah, Mahkamah Argentina Beri Hak Hukum kepada Orangutan

Rabu, 24 Desember 2014 

 
AFP/Juan Mabromata Sandra, orangutan berusia 29 tahun yang sudah 20 tahun dikurung di Zoo Buenos Aires

BUENOS AIRES, KOMPAS.com — Mahkamah di Argentina membuat keputusan bersejarah dan pertama kalinya terjadi di dunia ketika membuat keputusan bahawa orangutan memiliki hak hukum selama berada di kurungan. Dengan demikian, orangutan bernama Sandra dijamin secara undang-undang untuk dapat dipindah ke habitat yang sesuai dengan perkembangan yang diperlukannya.

Asosiasi Peguam Profesional di Argentina untuk Hak Haiwan telah mengajukan surat perintah habeas corpus, yang mendesak pembebasan Sandra dari penahanan dan dilakukan untuk kepentingan Sandra. Setelah perintah pembebasan atau transfer itu dikeluarkan, orangutan tersebut akan dibawa ke sebuah suaka di Brazil, tempat Sandra boleh memiliki kebebasan yang parsial dan terkawal.

Sandra merupakan orangutan yang tinggal selama 20 tahun dalam kurungan di Zoo Buenos Aires. Atas keputusan itu, Sandra kemudian dianggap "makhluk non-manusia" yang keperluan mendasarnya tetap dijamin, misalnya hak hidup, kebebasan, dan tidak diseksa secara fisikal atau psikologis.

Menurut peguam Sandra, Andres Gil Dominguez, Dewan Federal Argentina untuk Kasasi Kriminal mengatur kalau primata merupakan subjek hukum. "Makhluk non-manusia yang memiliki sejumlah hak dan hak itu boleh dilindungi melalui prosedur legal," ucap Gil.
"Ini merupakan keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Keputusan pertama di seluruh dunia," kata dia


Sebelumnya, hukum Argentina memang mengategorikan haiwan sebagai benda.
Pihak Zoo  Buenos Aires belum memberikan pernyataan, tetapi diberikan waktu hingga dua minggu untuk mengajukan rayuan.

Meski kes ini menjadi preseden yang boleh berlaku global, spesialis dalam kes ini mengaku bahawa keputusan ini baru boleh diaplikasikan secara terbatas untuk haiwan seperti Sandra dan primata yang tergolong kera besar. Alasannya, haiwan jenis ini memiliki kesamaan genetik hingga 96 peratus dengan manusia.

Ilmuwan memang menganggap simpanse, gorila, dan orangutan memiliki pemahaman dan perasaan yang boleh disamakan dengan yang dimiliki manusia.
"Ini telah membuktikan bahawa Sandra dan primata-primata yang ditahan di kurungan tidak hanya kehilangan kebebasannya, tetapi juga kehilangan kemampuan untuk hidup di habitat alami," ucap Gil.
"Ini juga membuktikan kalau mereka terpengaruh (pengurungan). Mereka menderita atas penahanannya, dan ini menyebabkan kerosakan yang dalam dan serius," lanjut Gil.

Aktivis hak haiwan pun menginterpretasi keputusan ini sebagai sudut pandang baru terkait spesies dalam kurungan.
Menurut Pia Pacheco dari Project Gran Simio Argentina, kes ini merupakan "sebuah refleksi dari sejumlah perubahan yang terjadi di negara kita dalam hal yang berkaitan dengan pertimbangan yang dimiliki manusia terhadap haiwan dan masa depan yang mereka miliki".
Editor : Bayu Galih
Sumber: CNN

No comments:

Post a Comment