Tuesday, December 23, 2014

Ratusan warga Kristian India dipaksa pindah ke agama Hindu

22/12/14

Ratusan warga Kristen India dipaksa pindah agama jadi Hindu
Pawai militan ormas Hindu radikal di India. ©AFP 
 Organisasi massa radikal Vishva Hindu Parishad (VHP) di Negara   Kerala, India, dipercayai kembali memaksa penganut agama minoriti pindah agama. Kini giliran umat Kristian yang diminta memeluk Hindu, bila keluarganya tak ingin disakiti. 
 
Dilaporkan Hindustan Times, Isnin (22/12), pemaksaan itu menimpa 30 keluarga Kristian di Daerah Alppuzha jelang perayaan Natal. Warga Hindu setempat mengadakan pesta Ghar Wapsi, lalu dilaporkan memaksa mereka pindah keyakinan.

Presiden VHP Sektor Alppuzha G. Prathap menolak bila anak buahnya disebut memaksa umat minoriti pindah agama. Dia mengklaim tiga puluh KK ini memeluk Hindu kerana tercerahkan.
"Tidak ada wang atau imbalan apapun untuk pilihan mereka memeluk Hindu," ujarnya.

Tapi Parti Kongres selaku oposisi menemui bukti valid telah terjadi pemaksaan agama secara sistematik. Apalagi VHP di Negara   Gujarat selang sehari sebelumnya juga teah memaksa 225 orang memeluk Hindu.

Pemimpin Parti Kongres Digvijay Singh mempersoalkan pula pernyataan VHP yang seakan boleh mensasarkan akan ada 150 orang Kristian yang pindah agama.
"Kubu sayap kanan radikal sedang menunjukkan taring mereka," kata Singh.
Awal bulan ini, VHP dan sayap ormas Hindu garis keras Bajrang Dal sudah dikecam oleh umat muslim. Dilaporkan 300 muslim di Agra dipaksa pindah agama dengan iming-iming kupon makanan percuma.

Wilayah dekat Taj Mahal itu kebetulan dihuni cukup banyak populasi umat Islam. Kerana melibatkan kupon, dipercayai pemerintah daerah terlibat dalam pemaksaan agama ini.

VHP adalah ormas di bawah Parti Bharatiya Janata (BJP) yang kini menguasai India. Perdana Menteri Narendra Modi merupakan tokoh panutan ormas tersebut.
Modi sampai sekarang belum memberikan komentar atas segala tuduhan pada ormas yang dia bina itu. Mantan Menteri Utama (setara Gubernur) Gujarat ini punya noda besar soal intoleransi beragama. Saat menjabat pada 2002, dia diyakini membiarkan pecah kerusuhan antara umat Hindu dan Islam. Hasilnya, lebih dari seribu muslim meninggal.
sumber: Merdeka.com

No comments:

Post a Comment